Jakarta, CNN Indonesia -- Libur panjang Natal dan Tahun Baru baru saja berakhir. Aktivitas pekerjaan kembali menghadirkan kesibukan dan tekanan bagi hampir semua kalangan profesional. Namun, tahukah anda jenis pekerjaan yang paling memicu stres pad atahun ini?
Situs pencari kerja CareerCast, seperti dikutip dari Forbes, mengevaluasi tingkat stres dari 200 profesi. Ada 11 faktor yang mempengaruhi tekanan kerja sebagai indikatornya, yakni lama perjalanan ke tempat kerja, tenggat waktu kerja (deadlines), bekerja di bawah pengawasan publik, tuntutan fisik, kondisi lingkungan, tingkat bahaya, keselamatan jiwa, serta interaksi dengan masyarakat luas.
Hasilnya, ada 10 jenis pekerjaan yang menurut CareerCast paling memicu stres pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesi yang menempati posisi teratas dalam daftar pekerjaan paling strees pada 2016 adalah militer. Tugas seorang tentara, terutama di medan tempur sangat berisiko mengancam keselamatan pribadinya. Untuk itu, tentara rata-rata dibayar US$27.936 per tahun.
Jenis pekerjaan paling stres urutan kedua adalah pemadam kebakaran. Seperti halnya tentara, pemadam kebakaran juga menghadapi risiko yang berbahaya bagi keselamatan dirinya dalam setiap tugasnya. Untuk itu, pemadam kebakaran rata-rata hanya memperoleh gaji tahunan sekitar US$45.970.
"Petugas pemadam kebakaran sangat penting untuk keselamatan publik, dengan memadamkan api dan menyelamatkan orang dari kebakaran mobil, bangunan dan dan situasi berbahaya lainnya," kata Kyle Kensing, online Editor CareerCast.
Di tempat ketiga ada pilot pesawat terbang. Jenis pekerjaan ini masuk kategori paling memicu stres karena selain harus mengendalikan kendaraan berukuran besar jauh di atas permukaan bumi, seorang pilot juga bertanggung jawab atas keselamatan para penumpangnya.
Dengan beban yang cukup berat ini, pilot diganjar pendapatan yang setimpal, yakni rata-rata berkisar US$103.390 per tahun.
Kemudian polisi berada di urutan keempat. Selaku aparat penegak hukum dan petugas keamanan, polisi kerap dihadapkan pada risiko kerja yang membahayakan dirinya. Dalam menjalankan tugasnya, rata-rata polisi memperoleh pendapatan tahunan sekitar US$ 58,63.
Koordinator acara menempati lima besar daftar pekerjaan paling strees tahun ini. Meskipun para pekerja ini tidak menghadapi bahaya dan ancaman fisik, tetapi tingkat stres atau tekanan kerja yang dihadapi mereka cukup tinggi karena tenggat waktu yang terbatas untuk bisa memenuhi kebutuhan klien.
Atas beban kerjanya, rata-rata koordinator acara mendapatkan gaji tahunan berkiasar US$46.490.
Seperti halnya Koordinator Acara, seorang public relation atau humas juga kerap dihadapkan pada situasi dan tekanan kerja yang berat, meskipun tidak ada risiko atau bahaya yang mengancam fisiknya. Beban stres serupa juga diterima oleh pejabat eksekutif sebuah perusahaan, penyiar, maupun wartawan. Keempat jenis pekerjaan itu menempati peringkat enam hingga sembilan dalam daftar pekerjaan paling stres tahun ini.
Terakhir di urutan ke-10 adalah supir taksi, dengan rata-rata penghasilan tahunan US$23.210. Kendati paling rendah, tingkat pertumbuhan pendapatan supir taksi tergolong yang paling tinggi dibandingkan pekerjaan yang lain, yakni sekitar 13 persen per tahun.
(ags)