Chevron Pastikan Lepas Blok East Kalimantan pada 2018

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 13:53 WIB
Pelepasan East Kalimantan PSC diputuskan lantaran Chevron ingin berfokus pada pengembangan proyek IDD dan blok-blok lain yang sudah dikelola.
Ilustrasi fasilitas pemboran minyak lepas pantai.
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chevron Indonesia Company (CICO) tak akan memperpanjang kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Blok East Kalimantan yang habis pada Oktober 2018.

Hal ini diputuskan lantaran perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat (AS) tersebut akan berfokus pada pengembangan proyek-proyek yang telah dimiliki perseroan termasuk pengeboran laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) yang terletak di Selat Makassar.

"CICO tidak akan mengajukan perpanjangan PSC EKAL dan akan mengembalikan aset tersebut kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 24 Oktober 2018," ujar Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor dalam keterangan resminya, Selasa (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski pun akan melepas salah satu aset strategisnya di Indonesia, kata Taylor perseroan akan tetap menanamkan investasinya di Indonesia dengan menggarap beberapa wilayah kerja migas yang saat ini masih digarap oleh perseroan seperti Blok Rokan di Riau yang mampu menghasilkan minyak bumi mencapai 243 ribu barel per hari (BPH).

Selain itu dia bilang, pihaknya juga bakal melanjutkan pengembangan proyek IDD yang pada akhir Desember lalu rencana pengembangannya (plan of development) telah diserahkan ke meja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Keputusan ini tidak mempengaruhi komitmen kami untuk meneruskan sejarah 90 tahun kemitraan di Indonesia atau menjalankan proyek-proyek strategis seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Kita bangga atas kemitraan yang kuat dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia serta berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia mengembangkan sumber daya energi secara selamat, efisien dan andal,” tambah Taylor.

Seiring dengan tidak diperpanjang pengelolaan Blok East Kalimatan, manajemen Cico sendiri memastikan bahwa upaya alih kelola wilayah kerja tersebut akan berlangsung aman pada 2018.

“Kami akan tetap fokus pada keselamatan dan keandalan operasi, dan mendukung penyerahan aset yang lancar kepada operator baru,” tandas Taylor.

Mengutip data SKK Migas, sepanjang 2015 Blok East Kalimantan mampu menghasilkan minyak mentah sekitar 14 ribu BPH yang produksinya dikirim ke Kilang LNG Bontang dan Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur.

Saat ini, Chevron masih tercatat sebagai pemegang hak partsipasi atau participating interest (PI) terbanyak dengan jumlah PI mencapai 92,5 persen. (dim/gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER