Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Peruri melakukan sinergi dengan 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya guna optimalisasi lahan strategis. Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Peruri dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT PP (Persero), Perum Perumnas, PT Nindya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero).
Direktur Utama Peruri Prasetio mengungkapkan sinergi tersebut merupakan rangkaian dari peluncuran identitas baru Peruri yang merupakan strategi memasuki era ‘
Integrated Smart Security’. Di era itu, Peruri fokus pada transformasi perusahaan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), bisnis, struktur, dan sistem.
“Peruri telah mencanangkan reorientasi pasar dari sebelumnya fokus pada pasar lokal dan mulai diperluas ke global, restrukturisasi induk dan anak perusahaan agar lebih lincah mengambil pasar baru, serta regorganisasi dengan mengadakan penyesuaian-penyesuaian struktur organisasi agar sejalan dengan tema RKAP 2016 dan
business roadmap,” tutur Prasetio melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rincian lahan yang akan dioptimalkan masih dibicarakan Peruri dengan BUMN karya terkait.
Selain menandatangani MoU dengan BUMN karya, Peruri juga menggandeng PT Telkom Indonesia (Persero) untuk bisnis digital dan mitra kerja swasta/internasional. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan saham perusahaan afiliasi PT Sicpa Peruri Securink (SPS). Tak hanya itu, Peruri juga menandatangani MoU dengan PT Solusi Paramitra terkait penjajakan kerjasama pengembangan sistem informasi dan teknologi jaringan.
“Kami menyadari bahwa pesatnya perkembangan teknologi yang mendorong perubahan pola ekonomi dunia mengharuskan kami untuk turut berkembang dari segi layanan hingga model bisnis. Tidak hanya terus berinovasi guna memantapkan bisnis utama Peruri, yakni
printing security, kami juga melebarkan sayap usaha ke ranah
digital security sehingga kami akan mampu menyediakan layanan keamanan pintar yang terintegrasi," ujarnya.
Sepanjang 2015, Peruri mengantongi pendapatan lebih dari Rp3,05 triliun dengan laba bersih sekitar Rp284 miliar (sebelum diaudit) yang meningkat dari pendapatan pada 2012 sekitar Rp1,39 triliun dan laba bersih Rp23,49 miliar.
(gen)