2018, MRA Group Berencana Lepas 30% Saham ke Publik

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2016 11:13 WIB
MRA Group merupakan perusahaan induk yang memiliki beragam unit bisnis dan baru saja berhenti menjadi agen penjual Harley Davidson di Indonesia.
CEO MRA Group Soetikno Soedarjo, Jakarta, Rabu (10/2). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berhenti menjadi agen penjual motor Harley Davidson, perusahaan multi bisnis Mugi Rekso Abadi (MRA) Group berencana melepas sebagian sahamnya ke publik melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada tahun 2018 mendatang.

MRA Group merupakan perusahaan holding yang memiliki unit bisnis yang bergerak di bidang media cetak, penyiaran radio, jasa hotel, gaya hidup, distribusi otomotif hingga makanan dan minuman.

CEO MRA Group Soetikno Soedarjo mengatakan melalui IPO perusahaan berencana melepas hingga 30 persen saham dari jumlah ekuitas yang dimiliki saat ini. Namun sayangnya ia enggan menyebutkan nilai ekuitas yang dimiliki perusahaan hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angkanya masih terus digodok, mungkin 20-30 persen dari ekuitas yang ada saat ini. Untuk kategorinya saya masih berkonsultasi dengan Pak Tito (Direktur Bursa Efek Indonesia) apa nanti masuk bidang ritel atau bisa saja kategori baru," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/2).

Rencananya, perolehan dana dari pasar modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi beberapa anak usaha MRA Group yang dianggap potensial dalam mengembangkan model bisnisnya.

Secara keseluruhan, pendapatan MRA Group mayoritas disumbang oleh unit bisnis yang bergerak di bidang media. Bisnis media selama ini menyumbang pendapatan ke perusahaan hingga 40 persen dari total unit bisnis yang ada.

Di bidang media, MRA Group saat ini menaungi enam stasiun radio dan 19 unit media cetak.

Sementara kontribusi pendapatan perusahaan terbesar kedua didapat dari penjualan mobil dan motor yang dijalankan oleh anak usaha MRA Group yang bergerak di bidang distribusi otomotif.

Sebelumnya, penjualan motor besar Harley Davidson dan mobil Ferrari yang dilakukan oleh PT Mabua Harley Davidson Indonesia dan PT Parama Unggul Otomotif berhasil menyumbang 35-40 persen pendapatan MRA Group.

Namun setelah Mabua berhenti menjual Harley Davidson tahun ini, pendapatan MRA Group dari unit bisnis otomotif dipastikan anjlok.

"Tapi kalau sekarang hanya Ferrari saja paling dari otomotif hanya 20-25 persen saja," katanya.

Sebagai informasi, MRA didirikan pada tahun 1993 atas inisiasi Soetikno Soedarjo. Pada saat itu ia beserta dua rekannya Adiguna Sutowo dan Dian M Soedardjo, membentuk PT Mugi Rekso Abadi sebagai perusahaan induk untuk perusahaan media dan gaya hidup.

MRA juga memegang lisensi untuk majalah seperti FHM, Harper Bazaar dan Esquire. MRA juga memiliki Hard Rock Cafe, Hard Rock FM, Bulgari Hotel Bali dan memegang lisensi dealer untuk produk mewah, yaitu Ferrari dan Bang & Olufsen. (gir)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER