Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Herry Dermawan meminta pemerintah segera membentuk tim khusus perlindungan peternakan rakyat. Pasalnya, dominasi perusahaan besar serta harga jual yang rendah menyebabkan industri rakyat ini terancam gulung tikar.
“Sebanyak 2.112 perwakilan hari ini datang ke Jakarta dan beberapa di antaranya menemui Pak Teten Masduki di Kantor Staf Presiden hari ini,” kata Herry ditemui usai pertemuan terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/3).
Herry mengatakan mereka menyampaikan keluhan kepada Teten terkait derita gejolak harga yang sudah dialami selama dua tahun terakhir ini. Herry mencontohkan misalnya yang terjadi di Salatiga dan Semarang di mana harga jual ayam hanya mencapai Rp 8.800 per kilo. Sementara, biaya produksi, ujarnya bisa mencapai Rp 18.500 per kilo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kondisi ini terjadi karena ada over supply produksi anak ayam yang berakhir pada jatuhnya harga ayam yang jauh di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP),” kata Herry menjelaskan.
Sementara itu, Sugeng Wahyudi dari GOPAN mengatakan undang-undang yang ada selama ini dinilai belum mampu melindungi para peternak unggas rakyat tersebut. Dia mencontohkan, misalnya, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diubah menjadi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang , tidak mampu memayungi peternakan skala kecil.
“Kami informasikan ke Pak Teten ini nampaknya ada sesuatu yang salah. UU yang ada di Indonesia tidak ada satupun yang mengatur tentang ayam. Siapapun mau pelihara ayam di sektor hulu dan hilir bebas saja. Akibatnya, peternak ayam rakyat jadi terpinggirkan karena tak mampu bersaing dengan peternak raksasa,” ujar Sugeng.
Adapun, Tatang Badru Zaman dari Deputi IV KSP mengatakan aduan GOPAN tersebut akan disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki kepada Presiden Joko Widodo.
“Langkah konkretnya, Pak Teten juga akan memanggil 12 perusahaan peternak ayam besar ke Istana karena masalah ini sudah krusial,” ujarnya.
(ags)