Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Bank Infrastruktur Islam
Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 19:03 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Wapres Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan Presiden Islamic Development Bank (IDB) Dr. Ahmad Mohamed Ali Al Madani (kiri) seusai bertemu di Kanor Wapres, Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/11). (ANTARA FOTO/Saptono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Islamic Development Bank (IDB) dikabarkan tengah menimbang Indonesia dan Turki untuk menjadi tuan rumah berdirinya Bank Infrastruktur Islam atau Islamic Mega Infrastructure Bank (IMIB). "Jadi antara Istanbul dan Jakarta mau dipilih yang mana, tergantung juri. Jurinya independen," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/3).
Muliaman mengakui, di tengah sengitnya persaingan antar dua negara menjadi tuan rumah IMIB Indonesia dinilai lebih unggul ketimbang Turki.
Ia menyebut, besarnya peluang tadi tak lepas dari prospek ekonomi Indonesia menyusul keberadaan beberapa proyek infrastruktur yang menjadi fokus pemerintahan Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kita sekarang masuk MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Maka pasar kita juga bukan pasar Indonesia tapi juga pasar Asean dengan potensi berkembang sangat besar,” kata Muliaman.
Lebih lanjut, Muliaman menjelaskan jika nantinya IDB memilih Indonesia sebagai tuan rumah IMIB maka bakal ada banyak proyek infrastruktur yang akan bisa dibiayai.
Berangkat dari hal ini, ia meyakini bakal ada banyak dana dari investor mancanegara untuk mendukung proyek infrastruktur.
"Benefit-nya nanti, banyak proyek infrastruktur yang dibiayai dengan pinjaman. Dananya bakal miliaran dolar AS karena ini investornya bisa jadi dari luar negeri," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan IDB Ibrahim Shoukry menjelaskan IDB sendiri sudah aktif hampir 41 tahun di Indonesia.
Ini dikarenakan IDB telah mendanai banyak sektor di Indonesia seperti di bidang pendidikan, infrastruktur, finansial syariah, juga pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.
“Kami berharap dalam 5 tahun ke depan Indonesia kami punya rencana untuk lebih berfokus ke sektor infrastruktur,” ujarnya.
Seperti diketahui, IDB dikbarkan telah menyiapkan pinjaman sekitar US$4,6 miliar dolar dalam lima tahun untuk mendanai berbagai proyek di Indonesia.
Ibrahim mengatakan untuk memuluskan rencana ini pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan pihak pemerintah Indonesia.
“Kami punya plan miliarandolar. Nanti akan digunakan untuk proyek di Indonesia. Kami terus berdiskusi dengan Kementerian Keuangan OJK dan Bank Indonesia untuk membantu proyek di Indonesia,” tandasnya. (dim/gen)