Fraksi Baru, Mandiri Sekuritas Incar Transaksi Harian Rp230 M

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan efek pelat merah, Mandiri Sekuritas, mengincar penaikan nilai transaksi harian investor ritel hingga 20 persen menjadi Rp230 miliar per hari pasca Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan fraksi harga saham yang baru.

“Nilai rata-rata transaksi harian investor ritel Mandiri Sekurtitas hingga akhir kuartal I bisa mencapai Rp180-190 miliar per hari. Dengan aturan fraksi baru ini, kami berharap rata-rata transaksi harian ritel Mandiri Sekuritas menjadi Rp230 miliar per hari,” ujar C Paul Tehusijarana, Direktur Strategy, Treasury and Retail Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (4/5).

Ia mengatakan perubahan fraksi tersebut bisa mendorong peningkatan frekuensi transaksi saham oleh investor ritel. Pasalnya, lewat fraksi harga baru yang kembali mencakup lima kelompok ini, potensinya untuk meraup untung menjadi lebih besar ketimbang fraksi harga lama yang hanya mencakup tiga kelompok.

"Kami melihat investor ritel akan lebih likuid dan aktif di pasar, karena mereka bisa berpotensi mendapat untung kalau bertransaksi lebih banyak," ujar Paul.

Paul mengatakan selama ini investor ritel memang cenderung pasif dalam melakukan transaksi harian akibat marjin keuntungan yang tipis. Namun dengan aturan yang baru ini, selain lebih mudah mendapat untung, fraksi harga baru yang kembali ke lima kelompok dinilai Paul lebih adil bagi para investor ritel.

Pada fraksi harga saham yang berlaku hingga akhir 2013, perbedaan fraksi harga di antara kelompok harga saham terpaut jauh. Misal, kelompok harga kurang dari Rp200 memiliki fraksi harga Rp1, sedangkan pada kelompok harga Rp200 sampai kurang dari Rp500 punya fraksi harga Rp5.

Pilihan Redaksi Ubah Fraksi Saham, BEI Incar 250.000 Transaksi Harian Menakar Fraksi Harga Saham yang Baru Fraksi Saham Baru, Transaksi Broker Lokal Bisa Naik 50%

Kesempatan itu juga akan dimanfaatkan kan oleh Mandiri Sekuritas untuk meningkatkan rasio keaktifan para investor ritel. Saat ini Mandiri Sekuritas memiliki 51 ribu nasabah ritel namun yang tercatat aktif melakukan transaksi harian hanya 15 persen dari total keseluruhan.

"Kita memang tidak memiliki target kenaikan nasabah, tapi kita cenderung dorong untuk naikin rasio keaktifan nya," jelas Paul. (gir)