Bursa Saham AS Rontok Dihantui Sell in May and Go Away

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mei 2016 05:41 WIB
Sell in May and go away adalah Mitos di Wall Street, di mana investor menganggap Mei waktu yang tepat untuk melepas saham demi keuntungan besar di musim panas.
Bursa saham AS kembali rontok pada perdagangan Rabu (4/5) waktu setempat menyusul pelemahan pasar tenaga kerja sektor swasta. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS kembali rontok pada perdagangan Rabu (4/5) waktu setempat menyusul pelemahan pasar tenaga kerja sektor swasta.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones industrial average turun 99,65 poin atau 0,56 persen menuju 17.651,26, sedangkan indeks S&P 500 melemah 12,25 poin atau 0,59 persen menjadi 2.051,12. Sementara indeks Nasdaq Composite terkoreksi 37,59 poin atau 0,79 persen menjadi 4.725,64

Laporan sektor tenaga kerja swasta yang dirilis ADP menunjukkan penurunan pada bulan lalu ke level terendah dalam tiga tahun. Laporan ini bertindak sebagai prekursor untuk data payrolls pemerintah yang lebih komprehensif, yang diharapkan rilis pada Jumat .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbaikan pasar tenaga kerja saat ini sangat diharapkan di AS guna mempengaruhi laju kenaikan suku bunga di masa depan.

Kebijakan moneter akomodatif The Fed yang dibarengi dengan pemulihan harga minyak sempat menggairahkan Wall Street  pasca penurunan tajam pada awal tahun ini.

Fenomena Sell in May and go away tampaknya terjadi di Wall Street. Mitos ini biasa terjadi pada Mei, di mana mayoritas investor menganggap sebagai waktu yang tepat untuk melepas saham guna mencetak keuntungan besar di musim panas.

Saham Priceline turun 7,5 persen menjadi US$1.253,04 dan merupakan salah satu koreksi terbesar yang menyeret indeks S&P dan Nasdaq.

Data Thomson Reuters mencatat sekitar 7,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian 7,2 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir. (ags)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER