Jakarta, CNN Indonesia -- Santos Indonesia berencana mempercepat pekerjaan pengeboran minyak di lapangan Ande-Ande Lumut, Natuna, Kepulauan Riau berhubung tarif sewa
rig sedang rendah. Perusahaan minyak asal Australia tersebut mengatakan sampai saat ini realisasi pengeboran sumur minyak baru di lapangan itu telah mencapai 600 meter, atau 40 persen dari target 1.500 meter.
President dan General Manager Santos Indonesia Ignatius Tenny Wibowo mengatakan tarif jasa pengeboran yang murah ini berlaku karena sedikit sekali aktivitas eksplorasi di Indonesia. Ia mengatakan, saat ini tarif sewa
rig dipatok US$81 ribu per hari padahal sebelumnya tarifnya mencapai US$130 ribu hingga US$140 ribu per hari.
"Saat ini memang harga layanan
rig-nya sedang murah. Dan kami harap pengeboran sumur AAL-4X ini bisa lancar," jelas Tenny di Jakarta, Kamis (19/5)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pengeboran sumur ini merupakan satu dari tiga kegiatan eksplorasi perusahaan di Blok Natuna di tahun ini. Ia menargetkan pengeboran dapat selesai dalam jangka waktu 48 hari sejak dimulai pada 14 Mei 2016 lalu.
"Saya tidak hapal jumlah angkanya, tapi pas kemarin kami mengebor dua sumur harganya bisa sebesar US$27 juta hingga US$28 juta," tambahnya.
Kendati pengeboran sudah berlangsung, namun operasional belum bisa dilakukan segera karena persetujuan pengembangan Blok Nortwest Natuna, di mana Ande-Ande Lumut terdapat di dalamnya, belum disetujui oleh Pemerintah.
Pasalnya, ada satu klausul di dalam perjanjian bagi hasil (
Production Sharing Contract/PSC) yang belum bisa dipenuhi Perusahaan, sehingga kemajuan (
progress) pengembangan yang ada ditakutkan tidak sesuai dengan
Plan of Development (PoD) yang sudah disetujui Pemerintah pada 2013. Tetapi, ia tidak merinci jenis klausul apa yang dimaksud.
“Respons pemerintah tetap mendukung pengembangan ini. Apalagi blok ini juga sangat berdekatan dengan perbatasan Malaysia, sehingga bisa berdampak baik bagi pertahanan kedaulatan nasional Indonesia," tutur Tenny.
Sebagai informasi, saat ini Santos mendapatkan hak kelola 50 persen dari blok Northwest Natuna sejak 2013 setelah AWE Ltd melepas porsi partisipasinya. Selain mendapat hak partisipasi, Santos juga menjadi operator di blok tersebut.
Menurut data perusahaan, lapangan Ande-Ande Lumut di Blok Northwest Natuna memiliki eatimasi cadangan terbukti sebesar 100 juta barel minyak.
(gen)