Bank Daerah Berlomba Salurkan Kredit Proyek Infrastruktur

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Pembangunan Daerah (BPD) berlomba-lomba menyalurkan kredit infrastruktur, sektor yang menjadi konsentrasi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng), misalnya, telah menyalurkan kredit infrastruktur lewat sindikasi sebesar Rp800 miliar di sepanjang kuartal I 2016.

“Kami sudah menyalurkan kredit sindikasi di bidang infrastruktur sebesar Rp800 miliar. Masih ada beberapa lagi dalam pipeline, seperti sindikasi untuk proyek pembangunan jalan tol Semarang-Batang dan juga proyek konstruksi,” ujar Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng, Senin (23/5).

Tak mau ketinggalan, PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (Bank DIY) juga telah menargetkan menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp500 miliar melalui kredit sindikasi. Bank DIY akan menggandeng beberapa bank pelat merah, termasuk bank syariah dalam sindikasi tersebut.

Pilihan Redaksi Atasi Pengangguran, Mendikbud akan Koordinasi dengan Menaker Pangeran Arab Janji Tingkatkan Investasi di Hadapan Jokowi Garap Bisnis Beton, Semen Tonasa Gandeng Perusahaan Jepang

“Kami pernah dulu proyek dengan PT PLN (Persero). Kami baru mulai masuk lagi ke infrastruktur lewat kredit sindikasi. Yang ada dalam pipeline, pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja dan konstruksi pendukung bandara Yogyakarta,” kata Bambang Setiawan, Direktur Utama Bank DIY.

Partisipasi Bank DIY dalam masing-masing proyek tersebut berkisar Rp100 miliar - Rp120 miliar. Sisanya, saat ini, manajemen masih menyaring tawaran untuk berpartisipasi dalam penyaluran kredit infrastruktur dengan bank-bank mitra lain.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kedua bank daerah ini membukukan pertumbuhan kredit masing-masing sebesar 17 persen dan 8 persen pada kuartal I 2016. Pada periode itu, total kredit Bank Jateng tercatat sebesar Rp33 triliun dan Bank DIY sebesar Rp5,9 triliun pada 31 Maret 2016. (gen)