Jakarta, CNN Indonesia -- PT Toba Bara Sejahtera Tbk menyiapkan menganggarkan US$10 juta untuk belanja modal tahun ini. Namun, anggaran yang sudah dibelanjakan Toba Bara hingga Maret 2016 baru sebesar US$2 Juta atau 20 persen dari total belanja modal.
"Dana yang terserap minim banget. Dana yang sudah digunakan untuk perbaikan jalan, jadi lebih banyak peremajaan dan pemeliharaan. Kami tidak ada investasi baru," ujar Direktur Utama Toba Bara Sejahtera, Justraina Naiborhu usai rapat pemegang saham di Jakarta, Selasa (24/5).
Menurutnya, perseroan melakukan pengiritan dalam membelanjakan anggaran karena alokasi belanja modal hanya untuk pemeliharaan tambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait sumber pembiayaan, Justraina menyatakan sepenuhnya bersumber dari kas internal perseroan.
"Kas kami masih cukup untuk membiayai capex (
capital expenditure), jadi tidak perlu pinjam-pinjam," ujarnya.
Sebagai informasi, perusahaan tambang milik Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan ini mencatatkan laba bersih US$5,1 juta pada kuartal I 2016, anjlok lebih dari dari 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$10,5 juta. Penurunan laba dipicu oleh merosotnya penjualan perseroan sebesar 43 persen, dari US$111,7 juta pada kuartal I 2015 menjadi hanya US$63,5 juta.
Bagikan DividenPada saat yang sama, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Toba Bara memutuskan untuk membagikan dividen sebesar US$1,13 juta atau 10 persen dari perolehan laba tahun lalu.
Justarina Naiborhu mengatakan pada tahun lalu perseroan membukukan laba bersih sebesar US$11,35 juta dan yang dibagikan ke pemegang saham sebesar Rp 1,13 juta. Sementara laba yang ditahan sebesar US$10,1 juta dan sisanya US$113.560 digunakan sebagai dana cadangan.
Laba bersih emiten batubara berkode TOBA ini anjlok 37,58 persen pada tahun lalu dibandingkan perolehan laba tahun sebelumnya yang mencapai US$18,19 juta. Hal ini slearas dengan penurunan pendapatan perseroan sekitar 30,26 persen, dari tahun sebelumnya US$499,96 juta menjadi US$348,66 juta.
(ags)