Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara alias Bank Sumut akan memperoleh suntikan modal dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sumut dalam waktu dekat ini. Suntikan modal tersebut sudah disetujui Bupati/Walikota setempat dan saat ini masih menanti pengesahan dari DPRD Kabupaten/Kota masing-masing.
Edie Rizliyanto, Direktur Utama Bank Sumut mengatakan, suntikan modal dibutuhkan untuk meningkatkan rasio permodalan atawa Capital Adequacy Ratio/CAR perseroan. Saat ini, rasio permodalan perseroan berkisar 14 persen.
"Kami berharap, CAR Bank Sumut bisa naik menjadi 15 persen dari posisi tahun lalu 14 persen. Salah satu strategi, yaitu dengan penambahan modal," ujarnya seperti dilansir Antara, Senin (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati masih jauh dari batas minimum rasio permodalan perbankan, saat ini, CAR Bank Sumut tercatat dibawah rata-rata CAR bank daerah. Sebagai informasi, per kuartal I 2016, rata-rata CAR bank daerah mencapai 21-22 persen.
Tingginya rasio permodalan ini, sambung Edie, akan membuat perseroan percaya diri untuk mengembangkan usahanya dalam menyalurkan kredit, termasuk juga menghindari potensi rugi akibat operasional bank.
Namun demikian, Edie mengungkapkan, manajemen Bank Sumut belum mengetahui berapa besaran suntikan dana dari pemegang saham. Hal ini dikarenakan belum ada keputusan tetap dari pemegang saham.
Ahmad Soekro Tratmono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera menuturkan, kecukupan modal Bank Sumut harus menjadi hal penting yang perlu dilihat oleh direksi, dan juga pemegang saham, mengingat kekuatan bank bertumpu pada modal.
"CAR Bank Sumut masih jauh dari rata-rata bank daerah yang mencapai 22,45 persen. OJK sudah meminta manajemen untuk meningkatkan CAR, agar Bank Sumut bisa eksis dan menjadi bank kebanggaan. Semakin besar rasio modal, semakin bertambah baik posisinya," katanya.
(bir)