Jakarta, CNN Indonesia -- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan telah memperbaiki jalan dan jembatan sepanjang 18.317.7 kilometer di seluruh Indonesia guna mengantisipasi lonjakan arus mudik lebaran tahun ini.
Danis H. Sumadilaga, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan menjelaskan, kepastian itu didaapatkan berdasarkan hasil inspeksi jalur mudik di 10 lokasi yang dilakukan kementeriannya sejak sebelum Ramadan.
Menurutnya, ruas jalan dan jembatan tersebut terdiri dari 7.961 kilometer jalan dan 42,70 kilometer jalan tol di Sumatera, 7.164 kilometer dan 668 kilometer jalan tol di Jawa-Bali, dan 2.482 kilometer di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengecekan ini sebenarnya sudah kami lakukan sejak Januari, misalnya si Sulawesi dan Sumatera," ujar Danis, Jumat (1/7).
Lebih lanjut, ia menyatakan ada beberapa penambahan ruas tol baru pada tahun ini, di antaranya Pejagan-Brebes Timur, Surabaya-Mojokerto, dan Kertosono-Mojokerto yang sudah bisa beroperasi penuh. Sementara, ruas tol yang baru bisa beroperasi secara fungsional, yaitu Bawen-Salatiga dan Solo-Kertosono.
"Ini fungsional belum 100 persen selesai tapi sudah bisa digunakan," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk memperlancar arus mudik juga telah dilakukan integrasi sistem pembayaran tol untuk ruas tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan, Cipularang dan Purbaleunyi.
"Pada intinya prasarana jalan sudah siap, tapi yang menjadi masalah justru informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan akan terjadi puncak hujan saat momen mudik," tuturnya.
Anomali iklim ini, kata Danis, berpotensi menimbulkan banjir di sejumlah lokas, antara lain di kawasan Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. Untuk mengatisipasi itu, Kementerian PUPR telah menyiapkan sejumlah tanggul di beberapa sungai.
Penanganan tersebut masih berlanjut hingga saat ini dengan menyediakan 17 pompa portable yang diletakkan di beberapa titik. Selain itu, juga ada 14 pompa kecil yang disewa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk menyedit air di perkampungan sekitarnya.
Berdasarkan informasi BMKG, banjir yang terjadi di Semarang akan memuncak pada hari Lebaran atau pada 6 Juli mendatang.
(ags)