Bali, CNN Indonesia -- FWD Life Indonesia melebarkan sayap bisnis mereka ke luar Pulau Jawa. Setelah berkutat di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung sejak beroperasi pada Januari 2014 silam, perusahaan asuransi jiwa ini membuka kantor pemasaran ke-5 mereka di Bali.
Rudi Kamdani, Direktur Utama FWD Life mengatakan, peluang bisnis di Pulau Dewata ini tidak boleh diremehkan. Dengan jumlah penduduk sebanyak 4,2 juta jiwa, saat ini baru sekitar 20 persen di antaranya yang memiliki perlindungan asuransi.
Padahal, perekonomian Bali tumbuh 6,3 persen pada semester I 2016 atau lebih besar ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Selain itu, kami melihat, ada tradisi Ngaben atau pembakaran jenazah yang memengaruhi kebutuhan keuangan keluarga yang ditinggal oleh mereka yang meninggal dunia. Makanya, kami pilih Bali untuk kantor ke-5 kami, pertama di luar Pulau Jawa,” ujarnya ditemui dalam acara pembukaan kantor pemasaran terbarunya di Denpasar, Jumat (19/8).
Menurut Rudi, fungsi kantor pemasaran tidak sekadar untuk kegiatan pemasaran atau penjualan produk asuransi. Melainkan juga untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, tenaga pemasar, dan tempat pelatihan.
Dia mengatakan, fisik kantor bukan hal utama mengingat seluruh proses pemasaran, rekrutmen, aplikasi, bahkan penerbitan polis dilakukan secara digital.
“Bahkan,
e-commerce kami di
www.ifwd.com merupakan bagian dari layanan keuangan berbasis teknologi (
financial technology/fintech). Jadi, kami mengembangkan semua kanal yang ada, termasuk jalur keagenan melalui kantor pemasaran,” imbuh dia.
Paul Setio Kartono, Direktur Keuangan FWD Life menambahkan, saat ini, perusahaan melego produk asuransinya melalui empat jalur, yakni keagenan,
corporate (employee benefit), bancassurance (kerja sama dengan bank mitra), dan
e-commerce.Jalur distribusi
corporate masih mendominasi, yaitu sebanyak 50 persen terhadap total premi. Diikuti oleh jalur keagenan 40 persen, dan sisanya bancassurance dan
e-commerce sekitar 10 persen.
“Kami mengembangkan seluruh jalur distribusi. Misalnya, di keagenan kami masih akan buka satu lagi kantor pemasaran di tahun ini. Di jalur
bancassurance, kami akan menambah beberapa bank mitra. Untuk
e-commerce, transaksi sudah bisa dilakukan secara
online,” terang dia.
(ags)