Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh DPRD di Indonesia berani bersikap apabila pemerintah daerah tidak fokus merealisasikan anggaran pada program-program prioritas. Hal itu disampaikannya saat meresmikan pembukaan Rakernas I Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI).
Dia mengingatkan, daerah memiliki dana yang besar. Berdasarkan informasi yang diterima dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, sekitar Rp224,67 triliun berada di daerah.
"Tiga tahun selesai (realisasi program). Jangan semua dibeli sini dikit, sini dikit, hilang baunya. Percaya. Kalau eksekutif ajukan seperti itu, legislatif juga harus berani menolak," tutur Jokowi di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan Tsukiji di Jepang. Tsukiji merupakan pasar ikan tradisional terbesar di Tokyo. Pemerintah setempat fokus menjadikan Tsukiji sebagai pusat pasar pelelangan ikan.
Sehingga, tempat ini diperbaiki keseluruhan, diubah menjadi rapi dan bersih. "Semua dunia mau. Internasional tahunya pasar (ikan) terbersih di situ," ujarnya.
Menurutnya, hal ini perlu disampaikan kepada DPRD. Lembaga legislatif ini memiliki hak anggaran dan menjadi rekan pemerintah daerah saat menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun.
Permintaan ini juga pernah disampaikan kepada Jokowi kepada seluruh kepala daerah beberapa saat lalu.
Sehingga dia meminta, DPRD menggunakan hak budgeting dengan baik dan tidak selalu menggunakan hak legislasi dalam membentuk banyak undang-undang. Fokus anggaran pada program prioritas dianggap mampu membuat daerah bersaing.
"Saya titip hal manajemen anggaran di daerah agar daerah fokus, jangan
money follow functions. Sekarang
money follow programs. Jangan semua dinas dibagi-bagi, lalu akan jadi barang," kata dia.
(gir)