Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Agus Haryadi menegaskan tidak ada atap fasilitas keagamaan yang ambruk di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial sejak kemarin.
Agus menjelaskan, AP II telah merelokasi mushola karyawan di samping tempat
check in, yang sering digunakan juga oleh para pengunjung ke lokasi yang lebih besar. Ruangan yang dipilih untuk dijadikan mushola adalah ruangan
officer in charge (OIC).
“Kemudian sebagai pengganti ruang OIC itu, kami akan memanfaatkan mushola lama. Makanya dilakukan renovasi dengan menggabungkan bekas mushola itu dengan ruangan lain menjadi satu,” kata Agus, Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keramaian di media sosial menurutnya bisa muncul, ketika plafon yang dicopot pekerja pada salah satu ruangan yang hendak digabung tersebut terjatuh ke lantai dan menimbulkan suara yang agak keras.
“Kemungkinan karena di area tertutup itu, bunyi jatuh plafon ‘mengundang’ seseorang masuk tanpa izin lalu memotret dan menyebarkan berita bahwa atap terminal 3 ambruk,” kata Agus.
Ia memastikan, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa atau mengganggu pelayanan publik di bandara senilai Rp7 triliun tersebut.
Penegasan ini sekaligus mengklarifikasi kabar tidak benar di media sosial, yang menyebutkan kejadian atap ambruk di Terminal 3 pada 18 September 2016 dan seakan-akan merupakan peristiwa besar.
“Kami menargetkan dua minggu lagi bisa selesai renovasi kantor OIC tersebut. Selain itu kami juga menambah banyak titik mushola baru di terminal 3, karena memang sudah sesuai kebutuhan,” katanya.
(gen)