Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha dan afiliasinya mengucurkan bantuan senilai total Rp478,2 juta bagi korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Garut dan Sumedang, Jawa Barat, Rabu dinihari (21/9). Bantuan disalurkan melalui Posko Tanggap Bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di daerah tersebut.
Bantuan Pertamina diberikan melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE), pekerja PGE, SPPGE, Pertamina Geothermal Kamojang, MOR III, Pelumas Region III, dan Pertamina Retail dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, tenda dan obat-obatan.
Agar bantuan dapat terkoordinasi dan tepat sasaran, Posko Tanggap Bencana BUMN Hadir Untuk Negeri itu dikoordinasikan oleh BRI, Pertamina dan Telkom. Posko Tanggap Bencana berlokasi di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0611/Garut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian BUMN telah menginstruksikan kepada masing-masing BUMN untuk dapat membantu, menyalurkan bantuan dan berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana di Jawa Barat tersebut. Bantuan ini akan diberikan melalui Program Bina Lingkungan masing-masing BUMN," ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra, Kamis (22/9).
Selain Pertamina, BUMN lain yang ikut menyalurkan bantuan melalui Posko Tanggap Dararut BUMN di antaranya Wijaya Karya, Bank Negara Indonesia (BNI), Angkasa Pura I, Aneka Tambang, Jasa Marga, Jasa Raharja hingga Kereta Api Indonesia.
Menurut Hambra, dalam rangka optimalisasi pemberian bantuan terhadap korban bencana tersebut, BUMN berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hal itu dilakukan supaya bantuan tersebut tepat sampai kepada korban dan sesuai dengan jumlah kebutuhan.
“Bantuan ini merupakan realisasi dan wujud kerja nyata dari
tagline ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ yang kami usung. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah ditimpa bencana di Jawa Barat,” ujar Hambra.
Berdasarkan data BNPB, hingga malam tadi (21/9) korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan, dan masyarakat.
(gen)