Indonesia Rajut Kembali Hubungan Dagang dengan Iran

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 16:22 WIB
Hubungan dagang Indonesia-Iran sempat terputus akibat sanksi nuklir yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Iran.
Indonesia kembali merajut hubungan ekonomi dengan Republik Islam Iran (Iran) melalui Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Jumat (25/11). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia kembali merajut hubungan ekonomi dengan Republik Islam Iran (Iran) melalui Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Hubungan kedua negara sempat terputus akibat sanksi nuklir yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Iran.

"Perdagangan Indonesia-Iran itu tadinya cukup besar. Tetapi, setelah kena sanksi, kemudian banyak pihak dari sana maupun Indonesia tidak bisa melakukan perdagangan karena tidak ada bank yang bisa menjalankan hubungan dagang itu," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution setelah menandatangani perjanjian kerja sama, Jumat (25/11).

Sebelum dijatuhkan sanksi, nilai perdagangan antara Indonesia dan Iran tercatat cukup besar. Nilai total perdagangan bilateral Indonesia-Iran tembus US$ 273,1 juta di tahun lalu. Empat tahun sebelumnya, bahkan nilai perdagangan keduanya mencapai US$1,8 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, hingga Agustus 2016, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Iran hanya sebesar US$150 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar US$ 195 juta.

Dari sisi investasi, berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Iran di Indonesia secara kumulatif selama tahun 2011-2014 sebesar US$6,3 juta dengan total 16 proyek.

Namun, sanksi tersebut juga sempat membuat akses perbankan antara Indonesia dan Iran terputus yang akhirnya membuat aktivitas pembiayaan ekspor-impor keduanya berhenti total.

"Jadi, kami memang juga melihat penting untuk menaikkan kembali perdagangan kami. Ya, kami berharap, dalam 2-3 tahun ini bisa pulih kembali," imbuh Darmin.

Iran merupakan sahabat dan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara semakin erat pasca pertemuan kedua negara di KTT KAA tahun lalu, serta KTT Luar Biasa OKI Maret 2016. Momentum ini juga makin terjaga, pasca implementasi JCPOA yang mencabut sebagian sanksi ekonomi terhadap Iran.

Dalam jangka pendek, Indonesia akan mengoptimalkan beberapa komoditas yang dianggap potensial dan banyak diminati oleh masyrakat Iran. Beberapa sektor yang menjadi andalan ekspor Indonesia, antara lain minyak sawit, tekstil, pakaian jadi, industri serta produk industri.

Sementara bagi Iran, investor Iran disebut-sebut tengah melirik beberapa sektor energi seperti kelistrikan hingga kilang minyak. "Mereka belum bilang yang mana, tapi mereka bilang berkeinginan untuk masuk kilang. Bahkan, mereka bilang kalau masih diberi kesempatan di sektor listrik, mereka mau investasi 35 Megawatt (MW). Itu banyak banget," katanya.

Rekonsiliasi hubungan dagang Indonesia-Iran dilakukan melalui Sidang Komisi Bersama Ekonomi (SKB) Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan dibuka secara resmi hari ini. Hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Mahmoud Vaezi, Duta Besar Iran untuk Indonesia Valioah Mohammadi, serta Duta Besar Indonesia untuk Iran Octaviano Alimudin, dan lebih dari 100 delegasi dari kedua negara yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintahan serta sektor swasta.

Pada pertengahan Desember nanti, Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjung ibukota Iran, Teheran, guna menindaklanjuti implementasi SKB yang telah diteken.

"Jadi, kami berharap, kunjungan presiden ke Iran pada pertengahan Desember 2016 nanti bisa memulihkan perdagangan kita dengan Iran. Apalagi, dengan situasi negara-negara tujuan ekspor tak terlalu menggembirakan. Buat kita ini penting. Sehingga, kita dalam waktu pendek ya meningkatkan ekspor ke Iran," pungkas Darmin. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER