Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) tak menampik kemungkinan saham emiten PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dapat masuk dalam daftar indeks saham LQ45 setelah perdamaian restrukturisasinya disetujui pada Senin lalu (28/11).
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menyatakan, masuknya saham dalam daftar LQ45 tergantung dari kondisi likuiditas dan fundamental suatu emiten.
Fundamental perusahaan Bumi Resources dinilai akan membaik setelah permohonan perdamaian penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) Bumi Resources disetujui dalam sidang. Total tagihannya yang direstrukturisasi mencapai Rp135,78 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti dong membaik, kalau perdamaian disetujui pasti membaik dong," terang Hamdi, Jumat (2/12).
Asal tahu saja, sejak dibuka kembali suspensi Bumi Resources pada 5 Oktober lalu hingga perdagangan kemarin, total volume Bumi Resources yang diperdagangkan rata-rata 15 juta lot per hari dengan nilai rata-rata Rp197 miliar per hari.
Penetapan saham emiten LQ45 akan selalu diperbaharui setiap enam bulan sekali. Di mana terdiri dari 45 saham pilihan berdasarkan kriteria pemilihan. Dengan demikian, indeks LQ45 akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.
Hamdi menjelaskan, fundamental Bumi Resources juga akan didukung dengan kenaikan harga komoditas batu bara belakangan ini. Dengan demikian, kinerja keuangan dari emiten tersebut juga dapat terbantu.
"Lalu harga komoditas batu bara juga naik kan," imbuh Hamdi.
Setali tiga uang dengan Hamdi, analis OCBC Securities Budi Wibowo juga berpendapat adanya peluang bagi Bumi Resources untuk masuk dalam indeks saham LQ45. Kenaikan harga batu bara yang saat ini berada pada kisaran US$80-US$110 per metric tone akan membantu saham emiten batu bara kembali bangun, tak terkecuali Bumi Resources.
"Iya bisa jadi. Kenaikan harga batu bara ini kan belum terkonsolidasi dalam laporan keuangan mereka, nanti masuk dalam laporan keuangan sampe Desember, jadi saham emiten batu bara bakal naik," terang Budi.
Budi menjelaskan, untuk masuk dalam saham LQ45 sendiri harus memenuhi beberapa kriteria tertentu misalnya, fundamental perusahaan, harga saham, dan margin.
Perdamaian UtangAdapun, analis Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih menjelaskan, perdamaian utang Bumi Resources disetujui dengan saham senilai Rp926,16 per saham. Di mana perusahaan menggunakan perhitungan ekuitas bersih sebesar US$4,6 miliar dari hasil valuasi internal.
Sehingga, struktur pemegang saham akan berubah. Para pemberi utang otomatis akan menjadi pemegang saham Bumi Resources. Perubahan pemegang saham juga akan diikuti dengan perubahan struktur manajemen.
Menurut Al Fatih, hal ini juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham Bumi Resources, karena manajemen tak hanya digenggam oleh Bakrie Group.
"Jadi, itu memperkuat struktur kepemilikan. Kalau yang tadi, katakanlah, manajemen hanya Grup Bakrie sekarang ditambah. Jadi, dari segi manajemen ada perbaikan juga, dari segi keuangan ada perbaikan juga," paparnya beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, harga saham Bumi Resources saat diperdagangkan kembali pada 5 Oktober berada pada level Rp77 per lembar. Kemudian, harga saham melonjak ke level Rp318 per lembar pada 10 November lalu. Sementara, pada hari ini saham Bumi Resources dibuka dengan harga Rp288 per lembar.
Namun, saham Bumi Resources sendiri telah beberapa kali disuspensi oleh pihak BEI misalnya saja pada 1 Agustus lalu dan baru dibuka kembali pada 5 Oktober. Suspensi ini dikarenakan emiten tersebut belum menyerahkan laporan keuangan 2015. Setelah itu, Bumi Resources kembali disuspensi karena BEI menilai pergerakan harga sahamnya yang tidak wajar pada 25 Oktober dan dilepas esok harinya yaitu 26 Oktober.
(gir/gen)