KAI Akan Rilis Obligasi Rp2 Triliun Biayai Capex

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 17:07 WIB
Selain obligasi, operator kereta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga akan mengandalkan skema pembiayaan internal dan pinjaman bank.
Selain obligasi, operator kereta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga akan mengandalkan skema pembiayaan internal dan pinjaman bank. (Vitalis Yogi Trisna).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerbitkan surat utang senilai Rp2 triliun pada 2017 mendatang, untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp7,5 triliun.

Selain obligasi, Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, operator kereta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga akan mengandalkan skema pembiayaan internal dan pinjaman bank.

"Tahun depan, kami akan meminta izin kepada pengusaha untuk menerbitkan obligasi sekitar Rp2 triliun. Sisanya, dari pembiayaan internal plus pinjaman dari perbankan," ujarnya, Selasa (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Didiek masih enggan membagi informasi terkait kapan perseroan akan melepas obligasi tersebut.

Secara rinci, menurut hitung-hitungannya, porsi pemenuhan capex KAI tahun depan berasal dari obligasi sebesar 26,66 persen atau setara Rp2 triliun dari obligasi. Lalu, 26,66 persen lainnya juga berasal dari pinjaman perbankan.

"Nanti, imbang antara obligasi dengan pinjaman perbankan," imbuh Didiek.

Adapun, dari target pendanaan sekitar Rp2 triliun yang berasal dari pinjaman bank, KAI telah mengantongi Rp1,2 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hari ini. Hasil dari pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan double track Sumatra Selatan.

Itu berarti, perseroan tinggal mencari sekitar Rp800 miliar untuk memenuhi capex yang dikejar dari pinjaman bank. Sedangkan, sekitar 46,66 persen sisa capex atau sekitar Rp3,5 triliun dipenuhi perseroan dari kas.

Sekadar informasi, rencana capex KAI di sepanjang tahun depan, yaitu untuk membiayai pembangunan dan peremajaan sejumlah infrastruktur yang ditugaskan Presiden Joko Widodo kepada perseroan.

"Itu untuk pembiayaan penugasan dari pemerintah, termasuk adanya peremajaan kereta-kereta untuk melayani penumpang," imbuhnya.

Ia merinci, sejumlah penugasan yang harus diselesaikan KAI tahun depan, yakni mulai dari percepatan pembangunan kereta api Bandara Soekarno-Hatta yang ditargetkan rampung dan bisa beroperasi di semester II 2017.

Lalu, pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang yang harus rampung pada 2018 nanti, bertepatan dengan perhelatan Asean Games dan LRT Jabodetabek.

Sementara, untuk peremajaan kereta api, KAI akan mengganti 438 kereta bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA dengan nilai peremajaan untuk satu kereta mencapai Rp5 miliar. Artinya, setidaknya Rp2,19 triliun dari capex bakal mengalir untuk meremajakan kereta.

"Kami sudah pesan ke INKA. Tahun depan, akan tambah lagi, totalnya nanti dalam tiga tahun jadi 900 kereta. Sementara, lokomotif belum akan beli, masih cukup yang ada," jelasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER