Cari Modal, Hanwha Life Bakal Lepas Saham ke Publik
CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2017 08:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Aksi korporasi ini, lanjutnya, bukan cuma untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Melainkan, untuk menopang pertumbuhan industri asuransi yang lebih sehat.
Jung Seop mengakui, sejak beroperasi di Indonesia pada 2013 silam, Hanwha Life mencatat pertumbuhan kentara. Selama 2014-2015 saja, masing-masing premi yang berhasil dicatat perusahaan Rp11,5 miliar dan Rp63,2 miliar dengan total aset Rp394,2 miliar dan Rp397,3 miliar.
Lebih jauh ia menjelaskan, perusahaan berencana meningkatkan dan merestrukturisasi modal yang akan dilakukan dalam dua tahap. Yaitu, pertama, sebesar Rp1,72 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha jangka menengah dan panjang.
Pengembangan usaha yang dimaksud terutama untuk mendongkrak tiga jalur bisnis utama perusahaan, yakni keagenan (agency), bancassurance (kemitraan dengan bank dalam memasarkan produk), dan group business.
Kedua, melalui IPO di bursa efek untuk menyesuaikan kepemilikannya sekaligus memenuhi peraturan terkait. “Hal ini seiring dengan rencana strategis perusahaan untuk menjadi top 10 dalam industri asuransi pada 2020 mendatang,” kata Jung Seop.
Mengutip ANTARA, Finance Accounting Head Hanwha Life Robertus Deddy Gunawan mengungkapkan, manajemen berniat mengurangi porsi kepemilikannya menjadi 80 persen dari posisi saat ini, yakni 99 persen.
"Target dana IPO belum diperhitungkan. Tetapi, kalau keuntungan kami perkirakan Rp50 miliar pada 2020. Selanjutnya, berkembang hingga 2025 bisa mencapai Rp398 miliar. Ini berdasarkan proyeksi yang dibuat dalam 10 tahun ke depan,” imbuh dia.
Hanwha Life, perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, berencana melepas sebagian sahamnya lewat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Melalui proses IPO ini, Hanwha Life berharap, dapat meningkatkan transparansi dan mekanisme pengawasan terintegrasi dengan melibatkan publik,” terang Hyun Jung Seop, Direktur Utama Hanwha Life melalui keterangan resminya, Kamis (12/1).
Aksi korporasi ini, lanjutnya, bukan cuma untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Melainkan, untuk menopang pertumbuhan industri asuransi yang lebih sehat.
Lebih jauh ia menjelaskan, perusahaan berencana meningkatkan dan merestrukturisasi modal yang akan dilakukan dalam dua tahap. Yaitu, pertama, sebesar Rp1,72 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha jangka menengah dan panjang.
Pengembangan usaha yang dimaksud terutama untuk mendongkrak tiga jalur bisnis utama perusahaan, yakni keagenan (agency), bancassurance (kemitraan dengan bank dalam memasarkan produk), dan group business.
Kedua, melalui IPO di bursa efek untuk menyesuaikan kepemilikannya sekaligus memenuhi peraturan terkait. “Hal ini seiring dengan rencana strategis perusahaan untuk menjadi top 10 dalam industri asuransi pada 2020 mendatang,” kata Jung Seop.
Mengutip ANTARA, Finance Accounting Head Hanwha Life Robertus Deddy Gunawan mengungkapkan, manajemen berniat mengurangi porsi kepemilikannya menjadi 80 persen dari posisi saat ini, yakni 99 persen.
"Target dana IPO belum diperhitungkan. Tetapi, kalau keuntungan kami perkirakan Rp50 miliar pada 2020. Selanjutnya, berkembang hingga 2025 bisa mencapai Rp398 miliar. Ini berdasarkan proyeksi yang dibuat dalam 10 tahun ke depan,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK