Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Bulog menyatakan sekitar 50 ribu ton daging kerbau asal India telah masuk ke Indonesia. Angka itu sekitar 71,4 persen dari total kuota impor daging kerbau Indonesia tahun 2016.
"Sekitar 50 ribu-an ton sudah masuk," tutur Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (30/1).
Menurut Djarot, izin impor daging kerbau dikeluarkan pemerintah sebagai alternatif pengganti protein yang berasal dari daging sapi yang harganya relatif lebih mahal. Sebagai pembanding, harga daging kerbau rata-rata Rp65 ribu per kilogram (kg). Sementara, harga daging sapi rata-rata masih berada di atas Rp100 ribu per kilogram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin itu terpaksa impor daging kerbau karena daging sapi mahal harganya. Dulu tidak ada alternatif sekarang pemerintah memberikan alternatif," jelasnya.
Terkait permohonan izin impor daging kerbau tahun ini, Djarot mengaku belum ada pengajuan tambahan. Pasalnya, Djarot ingin melihat respon pasar terhadap masuknya impor daging kerbau.
"Belum, belum ada pengajuan baru. Kita lihat dulu lah yang sekarang," kata Djarot.
Selain membuka keran impor daging kerbau, tahun lalu, Bulog juga meminta izin impor daging sapi dari negara alternatif selain Australia, salah satunya Spanyol. Disebutkan Djarot, tahun lalu, sekitar 100 ton daging sapi asal negeri matador itu masuk ke Indonesia.
"Yang dari Spanyol masih kecil, cuma 100 ton," ujarnya.
(gir)