Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) menilai kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud ke Indonesia pada hari ini akan mampu mengerek jumlah kunjungan wistawan mancanegara (wisman) alias turis dari kawasan Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia sendiri.
"Dengan pengaruh dan referensinya yang besar, kalau dia oke, ya mungkin nanti negara-negara di Timur Tengah akan terdorong untuk meningkatkan kunjungan ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Rabu (1/3).
Dengan potensi itu, lanjut Sasmito, tinggal kedatangan Raja Salman ini diimbangi dengan gempuran promosi berbagai destinasi wisata di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, disaat bersamaan, Raja Salman juga akan berpelesiran langsung ke beberapa kota wisata di Indonesia, seperti Denpasar di Bali dan Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun begitu, Sasmito belum dapat memastikan seberapa besar potensi peningkatan kunjungan turis dari kedatangan Raja Salman. Hanya saja, berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan turis dari Saudi Arabia memang tengah meningkat, namun masih berfluktuasi.
Lihat saja, pada Januari 2017, jumlah turis dari Saudi Arabia yang menyambangi Tanah Air mencapai 14.340 kunjungan. Padahal, di Desember 2016, sumbangan Saudi Arabia hanya sebesar 8.221 kunjungan.
Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto melihat, selama ini kunjungan turis dari Saudi Arabia masih berpatok pada musim libur tertentu, misalnya jelang masa puasa, perayaan Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha.
"Kalau Januari hanya segitu tapi itu tidak menggambarkan seluruh bulan karena puncak kedatangan biasanya jelang bulan puasa, Lebaran, dan musim haji," jelas Suhariyanto.
Selain mengerek jumlah kunjungan turis, BPS juga melihat potensi peningkatan penggunaan hotel atau penginapan, angkutan domestik, dan penjualan produk kreatif.
Namun begitu, BPS memprediksi, kedatangan Raja Salman tak serta merta mengerek inflasi di Maret mendatang. Pasalnya, efek langsung dari kedatangan Raja Salman hanya dirasakan pada sejumlah kota saja, misalnya DKI Jakarta, Bogor, dan Denpasar.
"Mungkin nanti kita lihat dampaknya ke tiga kota itu. Saya kira ke situ, bukan secara nasional. Nanti kita lihat apakah ada kontribusinya kepada kota-kota tersebut," imbuh Sasmito.
Seperti diketahui, sejak hari ini, Raja Salman tiba di Indonesia dan dijadwalkan menghadiri sejumlah pertemuan dan kunjungan yang disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam kedatangannya, dikabarkan Raja Salman turut membawa rombongan berjumlah 1.500 orang, termasuk 25 pangeran dan 10 menteri.
(gen)