Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyatakan penarikan uang tunai oleh perbankan di Provinsi Bali mencapai Rp924 miliar menjelang hari raya Nyepi pada Selasa (28/3) esok. Angka tersebut melonjak 46,6 persen dibandingkan penarikan uang sebelum perayaan Nyepi tahun lalu sebesar Rp630 miliar.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana menjelaskan, penarikan uang tunai tersebut dilakukan perbankan untuk mengisi anjungan tunai mandiri (ATM) yang dioperasikannya di seluruh pulau Dewata.
"Seminggu sebelum Nyepi, penarikan uang tunai perbankan di Bali melonjak," kata Causa, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penarikan uang tunai yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu menurutnya disebabkan oleh libur panjang Nyepi yang dimulai sejak 27-29 Maret 2017.
 Suasana Nyepi di Bali. (ANTARA FOTO/Panji Anggoro) |
“Tidak hanya uang kartal, permintaan uang logam juga melonjak dari kalangan perbankan,” jelasnya.
Causa mencatat, tingginya permintaan uang logam pecahan Rp1.000 yang mencapai sekitar Rp500 juta dibandingkan rata-rata permintaan uang logam per hari sekitar Rp200 juta.
Mohammad Rubani, Pemimpin Jaringan dan Layanan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Kantor Wilayah Bali NTB dan NTT mengaku telah menyiapkan uang tunai Rp130 miliar selama libur Nyepi. Uang tersebut didistribusikan ke 434 ATM yang dimiliki BNI di pulau tersebut.
Rubani mengungkapkan kebutuhan uang tunai tersebut meningkat sekitar 26 persen dibandingkan saat libur Nyepi tahun 2016.
"Peningkatan jumlah uang tunai tersebut disebabkan karena selain bertambahnya jumlah nasabah BNI dan jumlah mesin ATM juga karena durasi lamanya libur," lanjutnya.
Hal serupa juga dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD). Direktur Operasional BPD Bali I Gusti Ngurah Agustana Mendala mengatakan untuk mesin ATM dengan pecahan Rp100 ribu akan disiapkan uang sebesar Rp300 juta dan pecahan Rp50 ribu akan diisi Rp150 juta di 158 mesin ATM di seluruh Bali.