Jakarta, CNN Indonesia -- Menginjak usia ke-71, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berniat mengembangkan layanan digital bankingnya. Upaya ini untuk merespon kebutuhan masyarakat di tengah perkembangan teknologi.
"Tema kami adalah bagaimana kami bisa mengembangkan usaha kami secara maksimal melalui digital banking," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Rabu (5/7).
Achmad mengatakan, perseroan menganggarkan sekitar Rp1 triliun dari total belanja modal yang mencapai Rp3 triliun hingga Rp4 triliun tahun ini untuk berinvestasi pada teknologi informasi (TI), termasuk layanan digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting, kami siapkan infrastruktur, sehingga begitu ada peluang kami bisa ambil dengan cepat," jelasnya.
Menurut Achmad, dengan mengoptimalkan layanan perbankan digital, perusahaan bisa meningkatkan kinerja. Bank pelat merah tersebut bahkan bisa mempercepat literasi keuangan kepada masyarakat umum melalui teknologi digital.
Digitalisasi perbankan mencakup seluruh aspek layanan dan operasional. Misalnya, perseroan mengembangkan produk dan layanan berbasis digital, seperti uang elektronik, kartu kredit digital, sampai aplikasi telepon pintar untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah.
Selain itu, perseroan juga merangkul perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech) untuk mengakomodir kebutuhan nasabah yang menuntut layanan cepat dan ringkas.
Saat ini, perseroan mengaku telah menggandeng kurang lebih 10 start-up (perusahaan rintisan) yang terkait fintech termasuk salah satunya PT Go-jek Indonesia melalui layanan Go-pay.
"Prinsip kami adalah digital collaboration," jelasnya.