Pemerintah Mengaku Kesulitan 'Sunat' Angka Kemiskinan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2017 19:02 WIB
Target pemerintah menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen bukan perkara mudah mengingat jumlah penduduk miskin saat ini tumbuh berkali-kali lipat.
Target pemerintah menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen bukan perkara mudah mengingat jumlah penduduk miskin saat ini tumbuh berkali-kali lipat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui pemerintah semakin sulit menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Target pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen pun menurutnya bukan perkara mudah mengingat jumlah penduduk miskin saat ini tumbuh berkali-kali lipat jika dibandingkan beberapa tahun lalu.

Rancangan program pemerataan kesejahteraan pun menurutnya belum optimal untuk menekan angka kemiskinan, lantaran namun belum seluruhnya jalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang makin lama makin susah itu menurunkannya karena orang miskinnya enggak seperti dulu kan. Satu itu kalau turun ke bawah 10 persen tuh sudah kita tidak mudah. Tapi ya memang kebijakan pemerataan harus bisa kita push," ujar Darmin di kantornya, Senin (17/7).

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menuturkan, upaya pemerintah dalam menambah utang hingga ribuan triliun pun belum begitu dirasa dalam menurunkan penduduk miskin lantaran utang tersebut difokuskan untuk membangun infrastruktur yang memiliki manfaat jangka panjang.

"Utang pemerintah itu kan banyak arahnya ke infrastruktur. Tergantung tahapnya kalau infrastruktur itu, kalau tahapnya baru pinjaman tapi belum ada pembangunan ya nggak akan menurunkan (kemiskinan),"katanya.

Namun, Darmin memastikan ketika pembangunan sudah berjalan, maka imbasnya akan mengarah kepada pengurangan angka kemiskinan di Indonesia. Sebab dengan ditopang infrastruktur maka perekonomian akan bergerak.

"Biasanya pengaruhnya lumayan bagus. Karena orang yang bekerja di waktu pembangunan, itu umumnya yang bekerja adalah yang menengah ke bawah," lanjut Darmin.

Sebelumnya, Bdan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan dan ketimpangan teranyar. Angka kemiskinan bertambah, dan tingkat ketimpangan (gini ratio) bergerak stagnan.

Angka kemiskinan di Indonesia tersebut diukur dalam gini ratio per Maret 2017 sebesar 0,393, relatif stagnan dibandingkan gini ratio pada September 2016 yang mencapai 0,394 atau turun tipis 0,001 poin.

Per Maret 2017 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,7 juta bertambah 6.900 orang dibandingkan dengan September 2016 yang sebesar 27,76 juta. (gir)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER