IHSG Diramalkan Terkerek Aksi Beli Selektif
CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2017 08:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (27/7). Penguatan indeks dinilai terkerek oleh aksi beli selektif pelaku pasar.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, aksi beli tersebut didorong oleh harga sejumlah komoditas yang relatif masih menguat dan peluang penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dikisaran support 5.780 hingga menguji kembali resistance di 5.830," terang David dalam risetnya, dikutip Selasa (27/7).
Sementara, sentimen terkait rilis laba laporan keuangan sejumlah emiten sektoral pada semester I 2017 ini juga faktor pendorong lainnya bagi pergerakan IHSG hari ini.
Sama halnya dengan David, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, IHSG akan ditopang oleh harga komoditas yang sudah mulai stabil bila dilihat dalam jangka pendek.
"Ditambah dengan rilis data FFR yang belum berubah sehingga dapat memberikan efek positif terhadap pasar global yang secara tidak langsung memberikan sentimen positif terhadap IHSG," papar William dalam risetnya.
Namun, ia tetap mengingatkan, pelaku pasar dapat melakukan akumulasi beli jika terjadi koreksi di pasar. William memproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.761 dan resistance 5.876.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 13,32 poin (0,22 persen) ke level 5.800 setelah bergerak di antara 5.785-5.831. Kemudian, rupiah terpantau melemah 11 poin (0,08 persen) di Rp13.338 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.325-Rp13.343.
"Aksi ambil untung melanda saham infrastruktur dan konsumsi, membuat IHSG gagal tutup di teritori positif atau melemah," jelas David.
Sementara itu, bursa saham Wall Street berhasil menguat tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,45 persen, S&P500 tumbuh 0,03 persen, dan indeks Nasdaq menanjak 0,16 persen.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, aksi beli tersebut didorong oleh harga sejumlah komoditas yang relatif masih menguat dan peluang penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dikisaran support 5.780 hingga menguji kembali resistance di 5.830," terang David dalam risetnya, dikutip Selasa (27/7).
Sementara, sentimen terkait rilis laba laporan keuangan sejumlah emiten sektoral pada semester I 2017 ini juga faktor pendorong lainnya bagi pergerakan IHSG hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah dengan rilis data FFR yang belum berubah sehingga dapat memberikan efek positif terhadap pasar global yang secara tidak langsung memberikan sentimen positif terhadap IHSG," papar William dalam risetnya.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 13,32 poin (0,22 persen) ke level 5.800 setelah bergerak di antara 5.785-5.831. Kemudian, rupiah terpantau melemah 11 poin (0,08 persen) di Rp13.338 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.325-Rp13.343.
"Aksi ambil untung melanda saham infrastruktur dan konsumsi, membuat IHSG gagal tutup di teritori positif atau melemah," jelas David.
Sementara itu, bursa saham Wall Street berhasil menguat tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,45 persen, S&P500 tumbuh 0,03 persen, dan indeks Nasdaq menanjak 0,16 persen.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK