Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan bahwa ketersediaan pupuk untuk sektor tanaman pangan di Jawa Timur sudah dua kali lipat dari ketentuan pemerintah. Stok ini bahkan disebut bisa memenuhi kebutuhan petani hingga sebulan ke depan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana.
“Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 15 September 2017, secara nasional total stok di lini III & IV, atau di Gudang kabupaten dan kios sebesar total 1.194.306 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 6 minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di Gudang pabrik dan propinsi”, jelas jelas Wijaya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Minggu (17/9).
Meski demikian, dari daerah masih terdengar suara sumbang soal petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Wijaya beralasan hal ini lantaran belum semua petani tergabung dalam Kelompok Tani. Akibatnya, saat mereka membutuhkan pupuk bersubsidi mereka tidak terlayani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wijaya menambahkan ada wilayah yang memang sangat tinggi serapan pupuknya, sehingga sudah melebihi alokasinya. “Langkah yang kami lakukan adalah melakukan realokasi antar kecamatan dengan tidak melebihi alokasi kabupaten sambil menunggu surat realokasi dari Propinsi”, demikian Wijaya menegaskan.
“Kami juga menyiapkan
distribution center di beberapa titik di seluruh Indonesia, sehingga setiap terjadi kekurangan stok, maka akan langsung dikirimkan dari
distribution center tersebut”, demikian ujar Wijaya.
Stok pupuk di gudang Lini III dan IV urea di Jawa Timur saat ini sebesar 68.103 Ton, angka ini mencapai 2 kali lipat dari ketentuan stok Pemerintah, yaitu 34.697 ton. Sementara stok untuk jenis lainnya yaitu NPK sebesar 59.959 ton, SP-36 sebesar 23.385 ton, ZA sebesar 1.428 Ton dan Organik sebesar 14.487 ton.
Sedangkan untuk penyaluran di Jatim, sampai dengan akhir Agustus Pupuk Indonesia telah menyalurkan Urea bersubsidi sejumlah 593.131 ton, NPK 379.813 ton, SP-36 sebesar 106.452 ton, ZA sebesar 301.353 ton dan Organik sebesar 106.452 ton.
(eks)