Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai hasil uji coba sementara Bus Premium Transjabodetabek trayek Bekasi-Jakarta kurang maksimal dalam menarik penumpang.
Budi mengatakan, selama uji coba Transjabodetabek trayek Mega Bekasi-Plaza Senayan pada 7-20 September 2017, hasilnya kurang maksimal karena waktu tempuh perjalanan sulit dideteksi penumpang.
"Saya dengar peningkatan jumlah penumpang Transjabodetabek yang kurang maksimal. Saya coba dari Jakarta Selatan naik taksi, ternyata tidak mudah sampai sesuai waktu di Bekasi. Saya meleset setengah jam tiba di Bekasi. Saya lihat ada kepadatan lalu lintas di atas rata-rata. Kita harus cari solusi," katanya seperti dilansir dari
Antara, Selasa (19/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Budi melakukan evaluasi dan menilai jarak area transit bus (
shelter) yang kurang terjangkau pemukiman membuat perjalanan penumpang menjadi tidak efisien.
"Saat ini penumpang Transjakarta maupun Transjabodetabek harus menggunakan minimal tiga moda transportasi dari Bekasi munuju Jakarta. Idealnya cukup sekali saja dari tempat tinggalnya menuju ke tempat kerja," katanya di Bekasi, Selasa.
Kondisi itu berdasarkan pengamatan dirinya saat melakukan uji coba menggunakan Taksi online Blue Bird dengan menempuh perjalanan Jakarta Selatan menuju Mega Bekasi Hyper Mal, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, via Tol Jakarta-Cikampek tanpa kawalan
voorjrider, Selasa pagi.
Nantinya, Budi menyatakn pihaknya bakal melibatkan Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bekasi untuk mengembangkan trayek
point to point guna memangkas pemanfaatan moda transportasi melalui sistem
point to point.
"Lakukan sistem trayek
point to point. Kami ingin ada kesertaan Pemprov DKI, Pemkot Bekasi dan pengembang perumahan agar pemanfaatan moda transportasi oleh masyarakat dapat dipangkas," katanya.
Lebih lanjut, ia mengaku kerja sama nantinya tersebut berupa pengembangan pola intensif angkutan bus darat berbasis korporasi di daerah yang diproyeksikan dapat menjangkau perjalanan masyarakat dari tempat tinggalnya langsung ke tempat kerja.
"Kerja sama antarperusahaan agar ada alternatif transportasi. Kalau ada Mass Rapid Transit (MRT) masyarakat bisa tetap gunakan bus," katanya.