Jokowi: Pola Perniagaan Sudah Bergeser di Era Digital
CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2017 17:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memuji pelaku ekonomi digital nasional yang gesit memanfaatkan teknologi sehingga mampu mengikuti ritme pergeseran perniagaan.
Menurut dia, ada persegeran pola transaksi dari semula berjalan di sistem konvensional menjadi berbasis teknologi atau dalam jaringan (online). Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Negara menyoroti perlunya antisipasi perubahan gaya hidup, dan konsumsi masyarakat di ekonomi digital.
"Media sosial mengakibatkan pergeseran dari konsumen barang lebih ke konsumsi pengalaman, konsumsi experience seperti yang sudah kita alami bersama," ujar Jokowi di acara Indonesia Business Digital Expo (IBDExpo) 2017 di Jakarta Convention Center seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/9).
Dia menggambarkan, saat ini aktivitas masyarakat dalam bertransaksi sudah semakin mudah dan praktis, masyarakat tidak lagi perlu jauh-jauh ke toko atau ke mal, antri pesan dan bayar.
"Saya sering cerita pesan gado-gado tidak harus ke warung gado-gado. Cukup buka aplikasi Go Food, 30 menit datang. Beli sate, bahkan nasi padang bisa lewat aplikasi, paling lambat satu jam jika dipesan sampai di Istana Negara," papar Jokowi.
Pada kesempatan itu dihadapan sekitar 500 orang peserta seminar, Jokowi memaparkan fenomena perubahan dunia yang demikian cepat seiring perkembangan dunia digital.
"Kenapa hal ini saya sebut berkali-kali ulang, supaya kita semua sadar bahwa perubahan itu dari detik ke detik, menit ke menit selalu ada," ujarnya.
Selain Presiden Joko Widodo, pada seminar tersebut juga hadir pembicara yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkominfo Rudiantara, serta sejumlah praktisi e-commerce seperti CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Henry Hendrawan, CEO Investree Adrian Gunadi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
IBDExpo 2017 berlangsung tanggal 20-23 September, menjadi ajang BUMN menampilkan inovasi produk dan layanan dalam bidang teknologi transportasi, infrastruktur, dan pelayanan.
Menurut dia, ada persegeran pola transaksi dari semula berjalan di sistem konvensional menjadi berbasis teknologi atau dalam jaringan (online). Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Negara menyoroti perlunya antisipasi perubahan gaya hidup, dan konsumsi masyarakat di ekonomi digital.
"Media sosial mengakibatkan pergeseran dari konsumen barang lebih ke konsumsi pengalaman, konsumsi experience seperti yang sudah kita alami bersama," ujar Jokowi di acara Indonesia Business Digital Expo (IBDExpo) 2017 di Jakarta Convention Center seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menggambarkan, saat ini aktivitas masyarakat dalam bertransaksi sudah semakin mudah dan praktis, masyarakat tidak lagi perlu jauh-jauh ke toko atau ke mal, antri pesan dan bayar.
"Saya sering cerita pesan gado-gado tidak harus ke warung gado-gado. Cukup buka aplikasi Go Food, 30 menit datang. Beli sate, bahkan nasi padang bisa lewat aplikasi, paling lambat satu jam jika dipesan sampai di Istana Negara," papar Jokowi.
"Kenapa hal ini saya sebut berkali-kali ulang, supaya kita semua sadar bahwa perubahan itu dari detik ke detik, menit ke menit selalu ada," ujarnya.
Selain Presiden Joko Widodo, pada seminar tersebut juga hadir pembicara yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkominfo Rudiantara, serta sejumlah praktisi e-commerce seperti CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Henry Hendrawan, CEO Investree Adrian Gunadi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
IBDExpo 2017 berlangsung tanggal 20-23 September, menjadi ajang BUMN menampilkan inovasi produk dan layanan dalam bidang teknologi transportasi, infrastruktur, dan pelayanan.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK