IHSG Diprediksi Terjegal Aksi Ambil Untung
CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2017 08:28 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bergerak negatif pada akhir pekan ini, Jumat (29/9), akibat aksi ambil untung (profit taking) yang berlanjut sejak awal pekan.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, pelaku pasar belum banyak yang bergairah untuk melakukan aksi beli. Ditambah lagi, tidak ada sentimen positif yang cukup kuat untuk mengalihkan IHSG ke teritori positif.
"Tampaknya laju IHSG masih akan cenderung terhambat dengan masih adanya aksi jual," ujar Reza dalam risetnya, dikutip Jumat (29/9).
Sementara itu, rata-rata harga saham sejak perdagangan awal pekan hingga kemarin terpantau melemah. Jumlah aksi jual pelaku pasar asing (net sell) pun bertambah setiap harinya, khusus perdagangan kemarin, net sell asing tercatat Rp701,69 miliar atau naik dari sebelumnya Rp305,73 miliar.
"Meski demikian, kami mengharapkan aksi beli dapat kembali muncul dengan memanfaatkan pelemahan yang ada sehingga IHSG dapat kembali menemukan momentum bangkit (rebound), papar Reza.
Pada perdagangan hari ini, Reza memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.822-5.831 dan resistance 5.876-5.858.
Setali tiga uang, analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo masih melihat sinyal negatif dari pergerakan IHSG hari ini. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.800 dan resistance 5.830.
"Kinerja harian IHSG cenderung melemah setelah IHSG berada di bawah level support sebelumnya di angka 5.860," terang Lucky.
Sebagai informasi, IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks ditutup melemah 21,98 poin (0,37 persen) ke level 5.841 setelah bergerak di antara 5.839-5.866.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street melanjutkan penguatannya tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,18 persen, S&P500 menguat 0,12 persen, dan NYSE Composite menanjak 0,18 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, pelaku pasar belum banyak yang bergairah untuk melakukan aksi beli. Ditambah lagi, tidak ada sentimen positif yang cukup kuat untuk mengalihkan IHSG ke teritori positif.
"Tampaknya laju IHSG masih akan cenderung terhambat dengan masih adanya aksi jual," ujar Reza dalam risetnya, dikutip Jumat (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:IHSG Kembali Terjerembap ke Level 5.841 |
Sementara itu, rata-rata harga saham sejak perdagangan awal pekan hingga kemarin terpantau melemah. Jumlah aksi jual pelaku pasar asing (net sell) pun bertambah setiap harinya, khusus perdagangan kemarin, net sell asing tercatat Rp701,69 miliar atau naik dari sebelumnya Rp305,73 miliar.
"Meski demikian, kami mengharapkan aksi beli dapat kembali muncul dengan memanfaatkan pelemahan yang ada sehingga IHSG dapat kembali menemukan momentum bangkit (rebound), papar Reza.
Setali tiga uang, analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo masih melihat sinyal negatif dari pergerakan IHSG hari ini. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.800 dan resistance 5.830.
"Kinerja harian IHSG cenderung melemah setelah IHSG berada di bawah level support sebelumnya di angka 5.860," terang Lucky.
Sebagai informasi, IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks ditutup melemah 21,98 poin (0,37 persen) ke level 5.841 setelah bergerak di antara 5.839-5.866.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street melanjutkan penguatannya tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,18 persen, S&P500 menguat 0,12 persen, dan NYSE Composite menanjak 0,18 persen.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK