Taksi Express PHK 250 Karyawan Akibat Rugi

CNN Indonesia
Rabu, 04 Okt 2017 19:04 WIB
Perusahaan merugi hingga Rp133,11 miliar pada paruh pertama tahun ini. Kerugian melonjak 210 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp42,89 miliar.
perusahaan merugi hingga Rp133,11 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka itu melonjak 210 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp42,89 miliar. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) telah memangkas karyawan hingga akhir Juni 2017 sebanyak 250 karyawan demi meningkatkan efektifitas kinerja dan efisiensi biaya. Hal ini menyusul kondisi keuangan perusahaan yang merugi.

Sekretaris Perusahaan Megawati Affan mengatakan, perusahaan masih membuka kemungkinan untuk kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya. Namun , pengurangan karyawan ini juga seiring dengan program rekrutmen pengemudi dengan pemberian diskon.

"Adanya rekrutmen pengemudi dengan pemberian diskon diharapkan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengemudi dan utilitas operasional armada," ucap Megawati dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bila utilitas armada bertambah, jelas Megawati, perusahaan berharap ada pertumbuhan pendapatan. Dengan demikian, kerugian yang dibukukan perusahana bisa semakin menipis atau kinerja perusahaan bisa berbalik arah positif.

Selain itu, Express Transindo juga menjual beberapa asetnya untuk mengurangi kewajiban jangka panjangnya. Beberapa aset yang dijual, diantaranya tanah kosong, ruko, armada taksi dan bus.

"Penjualan aset berupa tanah masih dalam proses penjualan dan perusahaan telah menunjuk agen properti profesional untuk membantu," sambung Megawati.

Rencananya, manajemen akan menjual tanahnya secara bertahap. Artinya, penjualan tanah masih akan dilanjutkan pada periode selanjutnya. Selain itu, perusahaan juga menjual 136 unit dan bus sebanyak 1 unit.

"Realisasi dana dari penjualan armada sekitar Rp2,5 miliar dan sisanya sebesar Rp3,5 miliar direalisasikan pada periode berikutnya," jelasnya.

Adapun, perusahaan merugi hingga Rp133,11 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka itu melonjak 210 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp42,89 miliar.

Sementara, pendapatan perusahaan turun 57,56 persen menjadi Rp158,72 miliar dari sebelumnya Rp374,06 miliar. Secara keseluruhan, aset perusahaan turun 4,7 persen dari Rp2,55 triliun menjadi Rp2,43 triliun.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER