Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan menyatakan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang berlangsung pada 11-15 Oktober 2017 mampu mencatatkan transaksi sebesar US$1,268 miliar atau setara Rp16,86 triliun.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, nilai tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar US$1,10 miliar.
Menurutnya, nilai transaksi ekspor ini juga masih akan terus bertambah seiring dengan terealisasinya kontrak dagang dari beberapa order potensial dari para buyer yang tengah melakukan kunjungan lapangan ke daerah produksi eksportir masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ajang promosi berskala internasional TEI 2017 berhasil memperoleh transaksi sangat memuaskan yaitu sebesar US$1,268 miliar. Nilai ini naik 24,3 persen dari perolehan tahun 2016 yang sebesar US$1,02 miliar,” jelas Enggar dalam keterangan resmi, Minggu (16/10).
Menurut Enggar, di lokasi penyelenggaraan yang baru, TEI dapat terlaksana lebih baik dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.
“Penataan tampilan dan layout zonasi produk dibuat lebih baik dan menarik sesuai dengan standar internasional, sehingga kenyamanan dalam bertransaksi dan bernegosiasi bisnis dapat dilakukan,” imbuhnya.
Pada penutupan ini tercatat sebanyak 22.088 pengunjung dari 113 negara. Negara dengan jumlah kunjungan pembeli tertinggi selain dari Indonesia, antara lain berasal dari Jepang, Afganistan, Arab Saudi, India, dan Malaysia.
Banyak pembeli yang datang dari negara nontradisional seperti kawasan Afrika, Eurasia, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Amerika Selatan. Para eksportir Indonesia juga beragam, mulai dari UKM, perusahaan swasta, BUMN, dan perusahaan yang dikoordinasi pemerintah daerah.
“Inilah fakta yang membuat kami cukup optimistis bahwa diversifikasi terjadi tidak saja dalam hal pasar atau negara asal
buyer, tetapi juga dalam hal peserta pameran, yang tentunya dapat memperkuat kapasitas ekspor nasional di masa depan,” lanjut Enggar.
Pencapaian diversifikasi produk terlihat dari produk yang paling diminati selama TEI, yaitu batu bara, kopi, minuman, otomotif dan komponennya, CPO, makanan olahan, produk elektronik dan listrik, produk pertanian, minyak esensial, dan kosmetik.