IHSG Diramalkan Menanjak, Didorong Data Neraca Dagang
CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2017 07:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (17/10), ditopang oleh data ekonomi dalam negeri berupa neraca perdagangan selama bulan September.
"Rilis data neraca perdagangan masih menunjukan perekonomian dalam kondisi stabil," terang analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, dikutip Selasa (17/10).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat surplus secara bulanan (month to month/mtm) pada September 2017 sebesar US$1,76 miliar, atau meningkat dari bulan sebelumnya US$1,72 miliar.
Sementara, secara sejak awal tahun hingga September (year to date/ytd) tercatat surplus US$10,87 miliar. Angka itu lebih tinggi dari Januari-September 2016 yang sebesar US$6,41 miliar.
Maka dari itu, William menilai, IHSG memiliki kekuatan yang cukup besar untuk melonjak lebih tinggi lagi dari posisi perdagangan kemarin. William memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.863 dan resistance 5.968.
"Potensi kenaikan untuk dapat menembus level resistance masih terlihat cukup besar, level support juga terlihat mampu bertahan dari tekanan," papar William.
Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyebut, laju IHSG rentan terkoreksi jika mata euro Eropa melemah akibat kisruh yang terjadi di zona Eropa.
"Kenaikan (perdagangan kemarin) masih harus kembali diuji ketahannya agar dapat kembali melanjutkan kenaikannya," papar Reza dalam risetnya.
Namun begitu, sambung Reza, tak menutup kemungkinan bagi IHSG untuk kembali menguat hingga sore ini. Ia memproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.915-5.932 dan resistance 5.961-5.973.
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat 25,57 poin atau 0,43 persen ke level 5.949. Tak hanya itu, investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp158,46 miliar di pasar reguler.
Sama halnya pergerakan indeks dalam negeri, bursa saham Wall Street juga terpantau bergerak positif tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,37 persen, S&P500 meningkat 0,18 persen, dan Nasdaq tumbuh 0,28 persen.
"Rilis data neraca perdagangan masih menunjukan perekonomian dalam kondisi stabil," terang analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, dikutip Selasa (17/10).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat surplus secara bulanan (month to month/mtm) pada September 2017 sebesar US$1,76 miliar, atau meningkat dari bulan sebelumnya US$1,72 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, secara sejak awal tahun hingga September (year to date/ytd) tercatat surplus US$10,87 miliar. Angka itu lebih tinggi dari Januari-September 2016 yang sebesar US$6,41 miliar.
Maka dari itu, William menilai, IHSG memiliki kekuatan yang cukup besar untuk melonjak lebih tinggi lagi dari posisi perdagangan kemarin. William memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.863 dan resistance 5.968.
Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyebut, laju IHSG rentan terkoreksi jika mata euro Eropa melemah akibat kisruh yang terjadi di zona Eropa.
"Kenaikan (perdagangan kemarin) masih harus kembali diuji ketahannya agar dapat kembali melanjutkan kenaikannya," papar Reza dalam risetnya.
Namun begitu, sambung Reza, tak menutup kemungkinan bagi IHSG untuk kembali menguat hingga sore ini. Ia memproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.915-5.932 dan resistance 5.961-5.973.
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat 25,57 poin atau 0,43 persen ke level 5.949. Tak hanya itu, investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp158,46 miliar di pasar reguler.
Sama halnya pergerakan indeks dalam negeri, bursa saham Wall Street juga terpantau bergerak positif tadi malam. Indeks Dow Jones naik 0,37 persen, S&P500 meningkat 0,18 persen, dan Nasdaq tumbuh 0,28 persen.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK