Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut menyesalkan peristiwa
Ustaz Abdul Somad ditolak masuk Hong Kong setibanya di bandara setempat, Sabtu (23/12) sore.
Lukman meminta otoritas Hong Kong menjelaskan duduk perkara dan alasan penolakan terhadap Abdul Somad.
"Amat disayangkan peristiwa yang mestinya tak perlu terjadi ini. Otoritas Hong Kong perlu jelaskan apa masalahnya," ujar Lukman melalui
akun Twiter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman memaklumi imigrasi setiap negara berwenang menangkal kedatangan warga negara asing. Namun dalam kasus Abdul Somad ini dia merasa pemerintah berhak diberitahu duduk persoalannya.
"Sebagai negara sahabat, ada baiknya dan sepantasnya kalau pihak Indonesia diberitahu masalahnya," ujar Lukman.
Konsulat Jenderal RI di Hong Kong tidak sempat memberikan pendampingan kekonsuleran terhadap Abdul Somad yang ditangkal oleh otoritas imigrasi setempat.
Direktur Perlindungan WNI Kemeterian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan hal tersebut karena proses pemulangan Somad berjalan dengan sangat cepat.
"Proses berlangsung sangat cepat, sekitar satu jam, dan Ustaz Somad diterbangkan kembali dengan pesawat yang sama, sehingga KJRI belum sempat memberikan pendampingan kekonsuleran," ujar Iqbal.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menduga penolakan Hong Kong terhadap Abdul Somad sebagai ekses dari pemerintah Indonesia terhadap tokoh Islam di Indonesia.
"Yang dilakukan oleh aparat HK (Hong Kong) itu cerminan dari apa yang pemerintah RI sendiri lakukan di domestik kita terhadap para Asatidz (Ustaz)," ujar Hanafi kepada CNNIndonesia.com.
(gil)