Pemerintah Bawa 61 Delegasi untuk Misi Dagang Asia Selatan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jan 2018 00:48 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memboyong 61 orang delegasi bisnis Indonesia untuk menjajaki pasar Asia Selatan lewat rangkaian kegiatan misi dagang.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memboyong 61 orang delegasi bisnis Indonesia untuk menjajaki pasar Asia Selatan lewat rangkaian kegiatan misi dagang. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memboyong 61 orang delegasi bisnis Indonesia untuk menjajaki pasar Asia Selatan lewat rangkaian kegiatan misi dagang.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan kegiatan tersebut akan dimulai dari India pada 22 Januari 2018 dan dilanjutkan ke Pakistan pada 26 Januari 2018. Misi dagang kali ini merupakan bagian dari misi ekonomi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Asia Selatan.

Di sisi lain, ia mengatakan delegasi misi dagang ke India terdiri atas 37 orang dari 30 perusahaan, termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Produk yang akan ditawarkan ke pasar India adalah makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, produk pertanian, kelapa sawit dan turunannya, gula kelapa, rotan, emas, kerupuk, dan ban," ujar Enggar dalam keterangan resmi, Senin (22/1).

Sementara itu, ia menambahkan, delegasi misi dagang ke Pakistan terdiri atas 24 orang dari 23 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor produk pertanian, elektronik, teh, tekstil, kelapa sawit dan turunannya, serta jasa.

“Rangkaian misi dagang dimulai dari India lalu ke Pakistan, mengikuti jadwal Presiden. Misi ekonomi termasuk dalam lawatan ini. Untuk memaksimalkannya, Kementerian Perdagangan akan mengadakan forum bisnis, one-on-one business matching, dan pertemuan bilateral dengan Pemerintah di sana,” ungkapnya.

Saat berada di India, Enggar mengaku akan mengangkat isu penting momentum ASEAN-India Business and Investment Meet & Expo sebagai upaya pendekatan untuk segera menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Upaya penyelesaian segera RCEP adalah hasil Pertemuan Intersesi Menteri Ekonomi ASEAN di Singapura, beberapa waktu lalu.

“Dengan potensi RCEP yang begitu besar, negara-negara ASEAN berkomitmen untuk segera menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2018 ini,” jelas Mendag.


RCEP merupakan pakta perdagangan bebas yang terdiri atas 16 negara, mencakup hamper setengah populasi dunia. Ke-16 negara anggota RCEP adalah sepuluh negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dengan enam negara mitra (Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru).

Penyelesaian perundingan RCEP diharapkan dapat memberikan peluang kerja bagi generasi muda, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan perkembangan inklusif, serta mempromosikan inovasi untuk memperbaiki standar hidup masyarakat.

Asia Selatan, terutama India, merupakan pasar yang besar dan potensial. Pada 2016, total perdagangan Indonesia-India sebesar US$12,98 miliar. Sementara itu pada periode Januari-November 2017 menunjukkan kenaikan menjadi sebesar US$16,55 miliar. Produk Indonesia yang disuplai ke India masih banyak yang berupa komoditas, seperti batu bara, CPO, tembaga, karet, timah, dan lain-lain. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER