Waspada Risiko, KSSK Yakin Stabilitas Keuangan 2018 Membaik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jan 2018 14:26 WIB
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini kondisi perekonomian dan sektor keuangan sepanjang 2018 akan lebih baik, meski sejumlah hal perlu dicermati.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini kondisi perekonomian dan sektor keuangan sepanjang 2018 akan lebih baik secara umum, dan melanjutkan momentum perbaikan tahun lalu. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini kondisi perekonomian dan sektor keuangan sepanjang 2018 akan lebih baik secara umum, dan melanjutkan momentum perbaikan tahun lalu.

Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merangkap Ketua KSSK mengatakan, pemerintah tetap mencermati berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sektor keuangan, baik internal maupun eksternal.

Kesimpulan tersebut berasal dari hasil rapat perdana KSSK yang digelar pada Senin (22/1) malam. Komite ini beranggotakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dari sisi eksternal, risiko di antaranya berasal dari dinamika pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh kelanjutan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), normalisasi neraca bank sentral AS, dan normalisasi sektor moneter negara maju seperti Eropa dan Jepang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, juga moderasi dari pertumbuhan atau rebalancing dari perekonomian Tiongkok serta dinamika konflik geopolitik," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Selasa (23/1).

Dari sisi dometik, KSSK mencermati berbagai hal mulai dari risiko kenaikan inflasi dan subsidi akibat kenaikan harga minyak dunia; aliran dana dari nonresiden di pasar keuangan; masih belum pulihnya permintaan kredit; serta persepsi pasar terhadap kondisi politik di tahun pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 dan pemilihan presiden 2019.

Sepanjang 2017, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menyatakan, stabilitas sistem keuangan terjaga.

"Kami menyatakan stabilitas makroekonomi terjaga dan stabilitas sistem keuangan juga terjaga," tutur Agus.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan pemantauan dan evaluasi (assesment) terhadap sejumlah indikator mulai dari perkembangan moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar obligasi negara, perbankan, lembaga keuangan non bank, dan penjaminan simpanan.

Agus mengungkapkan, ketahanan sistem perekonomian domestik terus meningkat. Hal itu diantaranya tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi, terjaganya inflasi, dan stabilnya nilai tukar rupiah.

Di sisi fiskal, kondisi keuangan membaik, tercermin dari defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang terjaga di level 2,47 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) diiringi peningkatan penerimaan pajak dan efektivitas penyerapan belanja serta transfer dana ke daerah. (lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER