Jakarta, CNN Indonesia -- PT First Jakarta International, pemilik Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Cushman Wakefield selaku pengelola gedung menyatakan komitmennya guna memfasilitasi perawatan medis korban yang terluka akibat robohnya selasar gedung pada 15 Januari lalu.
"Kami berkomitmen untuk memfasilitasi perawatan medis dari korban terluka. Kami juga terus bekerjasama sepenuhnya dengan pihak kepolisian untuk proses penyelidikan," ujar Direktur First Jakarta International Yoseph Aribawa dalam keterangan resmi, Rabu (24/1).
Yoseph mengaku pihaknya akan terus melakukan yang terbaik untuk keamanan dan kelancaran pemulihan operasional dari fasilitas gedung serta seluruh layanannya. Saat ini, penyebab dari kejadian tersebut, masih berada dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilik dan pengelola gedung terus bekerjasama sepenuhnya dengan pihak kepolisian untuk proses penyelidikan," terang dia.
Manajemen menurut dia, telah menyelesaikan inspeksi terhadap semua sistem bangunan penting, serta mendapat persetujuan dari para konsultan eksternal terkait. Selain itu, sebagai langkah pencegahan seluruh struktur mezzanine, area lobi gedung telah dilengkapi dengan dukungan struktural tambahan.
"Akses publik ke Tower II akan dibuka kembali pada Rabu, 24 Januari 2018, agar para penghuni gedung dapat melanjutkan operasional bisnis mereka," ujar Farida Riyadi, Direktur Manajemen Properti & Fasilitas, PT Cushman & Wakefield Indonesia.
Untuk memastikan kelanjutan dari operasional bisnis, menurut dia, telah disediakan koridor akses yang aman di lantai dasar tower yang terkena dampak dari insiden. Selain itu, akses masuk dan pemeriksaan keamanan dari Tower II telah direlokasi ke aula utama gedung.
(agi)