Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tarif listrik PT PLN (Persero) saat ini masih kompetitif bila dibandingkan dengan negara lain di Asean.
"Data bulan Desember 2017 menunjukkan bahwa tarif tenaga listrik di Indonesia cukup bersaing bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (31/1).
Saat ini, besaran tarif rata-rata untuk pelanggan rumah tangga 450 VoltAmpere (VA) sebesar Rp 415 per kiloWatthour (kWh), Rumah tangga 900 VA tidak mampu sebesar Rp 586 per kWh, Rumah tangga 900 VA mampu sebesar Rp 1.352 per kWh dan pelanggan non subsidi (tariff adjustment), sebesar Rp 1.467 per kWh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dikonversikan, lanjut Agung, tarif listrik di Indonesia untuk pengguna rumah tangga adalah 11 US$ per kWh, sementara di Thailand mencapai 12,7 US$ per kWh, Singapura 16,73 US$ per kWh, Filipina 15,61 US$ per kWh.
Namun, tarif di Malaysia dan Vietnam untuk konsumen rumah tangga masih lebih murah, yakni masing-masing 9,34 US$ per kWh dan 9,67 US$ per kWh.
Untuk tenaga listrik konsumen bisnis menengah, tarif di Indonesia adalah 11 US$ per kWh, lebih rendah dibandingkan Malaysia (12,68 US$ per kWh), Singapura (11,88 US$ per kWh), dan Vietnam (12,07 US$ per kWh). Sementara, tarif tenaga listrik untuk konsumen yang sama di Thailand dan Filipina lebih rendah, yaitu 9,6 US$ per kWh dan 9,44 US$ per kWh.
Selanjutnya, untuk jenis pengguna bisnis besar, tarif tenaga listrik di Indonesia menjadi yang termurah se-Asean, yakni 8,36 US$ per kWh, bila dibandingkan konsumen kelas yang sama di Singapura yang mencapai 11,62 US$ per kWh, Vietnam 11,10 US$ per kWh, Thailand 9,29 US$ per kWh, Filipina 9,19 US$ per kWh, dan Malaysia 8,96 US$ per kWh.
Di samping itu, untuk jenis pengguna industri menengah, tarifnya di Indonesia sebesar 8,36 US$ per kWh, lebih murah daripada tarif di Singapura yang mencapai 10,82 US$ per kWh, Filipina 9,02 US$ per kWh.
Tarif ini sama dengan besaran tarif tenaga listrik kelas yang sama di Thailand, namun berada di atas Malaysia yang tarifnya 7,75 US$ per kWh dan Vietnam 7,17 US$ per kWh.
Lebih lanjut, tarif tenaga listrik pengguna industri besar yang sebesar 7,47 US$ per kWh, hanya sedikit lebih tinggi dibanding Malaysia (7,24 US$ per kWh) dan Vietnam (6,82 US$ per kWh). Untuk kelas ini Singapura mematok tarif 10,53 US$ per kWh, Filipina 8,96 US$ per kWh, dan Thailand 8,36 US$ per kWh.
(gir/bir)