Jakarta, CNN Indonesia -- PT Federal International Finance (FIF) berencana menerbitkan global bond, surat utang internasional bermata uang asing. Jika tidak ada aral melintang, aksi menambal pendanaan perusahaan itu akan dilakukan usai lebaran atau paling lambat akhir semester satu tahun ini.
"Iya, global bond. Jumlahnya kami belum bisa sampaikan, tetapi tidak terlalu besar," ujar Direktur PT Astra International Tbk Suparno Djasmin selaku induk usaha FIF, Senin (23/4).
Direktur Utama FIF Margono Tanuwijaya mengungkapkan saat ini, perusahaan masih dalam proses pemeringkatan ulang oleh lembaga pemeringkat, Moody's dan Fitch Ratings. Sebelumnya, perusahaan telah mengantongi peringkat dari Pefindo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati enggan menyebutkan target dana segar lewat penerbitan global bond, kebutuhan sumber dana perusahaan guna menyalurkan pembiayaan di sepanjang tahun ini mencapai Rp38 triliun, naik dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni Rp35 triliun.
"Sumber dana kami sekitar Rp3 triliun dari obligasi domestik, Rp 22 triliun-Rp 23 triliun dari join financing, dan sisanya pinjaman bank. Sekarang, ada sumber baru sebagai diversifikasi sumber pendanaan, yaitu global bond," imbuh dia.
Cetak Pertumbuhan 9,7 Persen Sampai kuartal I 2018, FIF mencetak pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 9,7 persen, yakni menjadi Rp8,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,9 triliun.
Pertumbuhan masih didominasi oleh aliran pembiayaan sepeda motor baru sebanyak 65 persen dari total portofolio. Diikuti oleh pembiayaan sepeda motor bekas 25 persen dan sisanya pembiayaan elektronik dan lain-lain.
"Makanya, kami rasa kami membutuhkan diversifikasi pembiayaan, karena pertumbuhan bisnis tahun ini. Apalagi, jelang lebaran, trennya pembiayaan akan meningkat 15 persen dibandingkan bulan-bulan biasanya," terang Margono.
(bir)