571 SPBU di Jawa, Madura, dan Bali Sudah Layani Premium
Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 11 Jun 2018 09:17 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sudah ada di 571 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sehingga, total SPBU di Jamali yang sudah menyalurkan Premium kini berjumlah 2.090 SPBU.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama, Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan hal ini juga diiringi dengan stok Premium yang aman, yakni 23 hari. Ketersediaan Premium di SPBU dan stok yang memadai ini tentu ditujukan agar penyediaan BBM saat mudik tetap kondusif.
Tak hanya Premium, BBM jenis lain juga dalam kondisi aman, seperti Solar/Akrasol dengan cadangan 20 hari, Pertalite dengan cadangan 24 hari, Pertamax/Akra 92 dengan cadangan 23 hari, dan Pertamax Turbo dengan cadangan 23 hari.
"Selain itu, untuk antisipasi penyediaan BBM pada puncak arus mudik, Pertamina juga telah menyediakan 109 mobil tangki kantong, 32 mobile dispenser, 200 motoris kemasan, dan masih banyak upaya lain agar mudik nyaman," papar Agung dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (11/6).
Kondisi ini tak lepas dari ditekennya Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak sebagai revisi Perpres 191 Tahun 2014. Di dalam Perpres tersebut, pemerintah memastikan bahwa BBM jenis Premium di wilayah Jamali kini dikategorikan sebagai BBM penugasan.
Hal itu dipertegas melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1851 K/15/MEM/2018 yang menerangkan bahwa DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali sebagai wilayah penugasan penyediaan dan pendistribusian jenis BBM Khusus Penugasan. Setelah ini, masih ada 1.355 SPBU lagi yang akan menyediakan Premium di Jamali.
Pastikan Ketersediaan Listrik
Tak hanya BBM, Kementerian ESDM juga memastikan bahwa pasokan tenaga listrik juga memadai jelang Idul Fitri. Per 8 Juni 2018, Kementerian ESDM mencatat daya mampu pasok listrik nasional sebesar 36.979,49 Megawatt (MW) dan Beban Puncak sebesar 33.946,04 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Daya Nasional sebesar 2.957.99 MW atau 7,99 persen.
Meski pasokan energi terbilang aman, Kementerian ESDM tetap memonitor kebutuhan energi lewat posko nasional guna mengantisipasi lonjakan yang tidak diduga.
"Dengan Posko Nasional Sektor ESDM ini, kami berharap dapat mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi di berbagai kota, sehingga masyarakat dapat berlebaran dan berkumpul bersama keluarga dengan tenang," pungkas Agung. (bir)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama, Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan hal ini juga diiringi dengan stok Premium yang aman, yakni 23 hari. Ketersediaan Premium di SPBU dan stok yang memadai ini tentu ditujukan agar penyediaan BBM saat mudik tetap kondusif.
Tak hanya Premium, BBM jenis lain juga dalam kondisi aman, seperti Solar/Akrasol dengan cadangan 20 hari, Pertalite dengan cadangan 24 hari, Pertamax/Akra 92 dengan cadangan 23 hari, dan Pertamax Turbo dengan cadangan 23 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, untuk antisipasi penyediaan BBM pada puncak arus mudik, Pertamina juga telah menyediakan 109 mobil tangki kantong, 32 mobile dispenser, 200 motoris kemasan, dan masih banyak upaya lain agar mudik nyaman," papar Agung dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (11/6).
Kondisi ini tak lepas dari ditekennya Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak sebagai revisi Perpres 191 Tahun 2014. Di dalam Perpres tersebut, pemerintah memastikan bahwa BBM jenis Premium di wilayah Jamali kini dikategorikan sebagai BBM penugasan.
Pastikan Ketersediaan Listrik
Tak hanya BBM, Kementerian ESDM juga memastikan bahwa pasokan tenaga listrik juga memadai jelang Idul Fitri. Per 8 Juni 2018, Kementerian ESDM mencatat daya mampu pasok listrik nasional sebesar 36.979,49 Megawatt (MW) dan Beban Puncak sebesar 33.946,04 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Daya Nasional sebesar 2.957.99 MW atau 7,99 persen.
Meski pasokan energi terbilang aman, Kementerian ESDM tetap memonitor kebutuhan energi lewat posko nasional guna mengantisipasi lonjakan yang tidak diduga.
"Dengan Posko Nasional Sektor ESDM ini, kami berharap dapat mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi di berbagai kota, sehingga masyarakat dapat berlebaran dan berkumpul bersama keluarga dengan tenang," pungkas Agung. (bir)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK