Sampai Agustus, Program Satu Juta Rumah Baru 58 Persen

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 23 Agu 2018 19:09 WIB
Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintahan Jokowi baru terealisasi 582.638 unit atau 58 persen dari target sampai Agustus 2018 ini.
Ilustrasi pembangunan rumah. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho).
Jakarta, CNN Indonesia -- Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah tercatat mencapai 582.638 unit atau sekitar 58 persen dari target. Artinya, masih ada sekitar 42 persen yang harus digenjot dalam waktu empat bulan terakhir ini.

Namun, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid optimistis target satu juta rumah masih bisa tercapai.

"Sampai 20 Agustus 2018, sudah terbangun 582.638 unit rumah. Kami optimistis bisa mencapai target, masih ada waktu emapt setengah bulan lagi. Bisa 100-150 ribu unit per bulan," ujarnya, mengutip Antara, Kamis (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sekadar informasi, sejak awal program ini dicanangkan pada 29 April 2015 di Ungaran, Jawa Tengah, realisasi program tersebut belum pernah mencapai target satu juta rumah.

Namun demikian, Khalawi mengingatkan jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Pada 2015, pemerintah berhasil membangun 699.770 unit. Kemudian, meningkat lagi menjadi 805.169 unit pada 2016, dan 904.758 unit pada 2017.

Dari sisi lokasi, pembangunan rumah program masih didominasi di Pulau Jawa dengan kontribusi sekitar 60 persen.


Adapun pelaksanaan program Satu Juta Rumah terdiri atas pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), rumah khusus, dan rumah swadaya, dengan dana yang berasal dari APBN dan APBD.

Lalu, rumah umum oleh pengembang yang difasilitasi atau disubsidi lewat APBN melalui skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan subsidi selisih bunga, dan bantuan uang muka, serta rumah yang dibangun pengembang tanpa subsidi.

Program Satu Juta Rumah merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk terwujudnya percepatan penyediaan hunian layak bagi masyarakat dalam rangka pengurangan backlog (kekurangan pasokan) perumahan periode 2015-2019. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER