Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan jasa rental modem wifi, PT Yelooo Integra Datanet (Passpod), berencana melepas sebagian sahamnya ke publik lewat aksi korporasi penawaran umum perdana saham (
initial public offering/
IPO).
Direktur Utama Passpod Hiro Whardana mengaku telah melakukan paparan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai aksi korporasi tersebut.
"Tingginya tren bepergian ke luar negeri bagi masyarakat Indonesia banyak dibidik pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai paket transportasi dan akomodasi. Namun, masih belum tersentuh kebutuhan para wisatawan yang akan bepergian ke destinasi wisata, yaitu konektivitas," ujarnya, mengutip
Antara, Minggu (26/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kebutuhan pelancong untuk tetap terkoneksi inilah yang menjadi target Passpod. Pasalnya, saat berada di destinasi wisata, wisatawan akan memerlukan koneksi internet untuk mencari informasi, melihat peta, mencari tempat makan, melihat
review, dan berbagi di media sosial.
"Semua aktivitas tadi butuh koneksi yang andal dengan kuota yang mencukupi. Di sinilah kami lihat potensi bisnis yang sangat menjanjikan dan tentunya sustainable," katanya.
Salah satu persyaratan untuk bisa go public bagi perusahaan rintisan ini adalah terpenuhinya net tangible asset (NTA) perusahaan. Hal itu sudah tercermin dari laporan keuangan Passpod yang kian menunjukkan peningkatan sejak berdiri.
"Saat ini, kami optimistis dengan kondisi finansial yang sehat dan stabil, Passpod bisa menjadi salah satu emiten pilihan investor ritel di Indonesia. Jumlah pelanggan passpod naik sebesar 700 persen atau total 58.500 pelanggan per Juni 2018," terang Hiro.
Passpod merupakan salah satu perusahaan rintisan dalam binaan IDX Incubator. IDX Incubator merupakan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital dari BEI yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(antara/bir)