Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Jababeka Morotai mengklaim pengadaan lahan untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (
KEK) Morotai hingga kini sudah mencapai lebih dari 500 hektare.
Direktur Utama Jababeka Morotai Basuri T Purnama mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pengembangan.
"Kami sudah
start bangun 10 hektare lebih," katanya kepada
CNNIndonesia Rabu, (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuri mengatakan pihaknya selaku pengembang telah melaporkan perkembangan persiapan KEK Morotai kepada Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba. Selain melaporkan, pihaknya juga sudah bersama gubernur menentukan waktu peresmian KEK oleh Presiden Joko Widodo.
"Tapi peresmian masih menunggu jadwal Istana," katanya.
KEK Morotai difokuskan pada dua sektor, yaitu kawasan wisata dan industri perikanan.
Basuri mengatakan bahwa untuk fokus pariwisata ditargetkan 1.000
homestay bakal dibangun. Tapi sampai saat ini, Jababeka selaku pengelola baru berhasil membangun 41 unit saja.
Sementara itu untuk industri perikanan, sampai saat ini pengembangan masih terganggu oleh baik masalah lahan maupun izin. "Kami sudah ajukan izin tapi Kementerian Kelautan dan Perikanan belum keluarkan. Jadi saat ini kami fokus ke sektor pariwisata dulu," katanya.
Selain masalah-masalah tersebut, pengembangan KEK Morotai juga masih terkendala infrastruktur.
Basuri mengatakan bahwa keberadaan Bandar Udara Leo Wattimena penting untuk dikembangkan.
"Kami mau Bandara Morotai ditingkatkan sehingga penerbangan bisa dilakukan Morotai-Jepang, Morotai-Shanghai, Taiwan-Morotai. Jangan ada lagi transit," tutur Basuri.
(agi)