Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah tak menutup opsi menggunakan dana pinjaman asing untuk merekonstruksi kawasan
Palu pascagempa dan tsunami beberapa pekan lalu.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/
Bappenas)
Bambang Brodjonegoro mengatakan keputusan penggunaan opsi pinjaman asing menunggu perhitungan rencana pembangunan.
"Nanti kami lihat kebutuhan. Sudah ada komitmen itu tergantung kami membutuhkan atau tidak. Intinya kami terbuka kepada semua opsi," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan menyikapi rencana pemerintah membangun kembali Palu di lokasi baru. Pembangunan tak bisa dilakukan di lokasi semula akibat likuifaksi (pencairan tanah).
Sebelumnya, Bank Dunia menawarkan pinjaman bagi Indonesia mencapai US$1 miliar guna penanganan dan pemulihan Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, serta daerah terdampak bencana lain.
Pada dasarnya, Bambang menyatakan pembangunan hasil kombinasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta swasta. Namun, nilai pastinya diketahui setelah masterplan selesai.
Menurutnya, fokus pemerintah adalah memastikan rekonstruksi berjalan lancar dan selesai pada 2020. Rekonstruksi dilakukan di tiga kawasan yang relatif aman.
"Kalau wilayah yang kami anggap berbahaya atau tidak aman maka kami harus carikan wilayah baru sehingga mereka tetap bisa tinggal di situ dan paling penting tidak terlalu jauh dari tempat tinggal sebelumnya," tutur mantan Menteri Keuangan ini.
Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tiga kawasan baru untuk rekonstruksi saat ini belum diputuskan. Menurutnya, hal itu menunggu laporan di lapangan serta master plan Bappenas.
Kementerian PUPR, kata Basuki, nantinya terlibat dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan, air bersih, sanitasi, listrik, serta rumah.
(chri/lav)