Bunga Acuan BI Naik, IHSG Diramal Tutup Pekan di Zona Hijau
CNN Indonesia
Jumat, 16 Nov 2018 07:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bertahan di zona hijau pada hari ini, Jumat (16/11). Langkah Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini sebesar 25 basis poin bakal diapresiasi pasar.
Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan keputusan bank sentral tersebut merupakan bentuk antisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed bulan depan. Bank sentral Amerika Serikat (AS) sebelumnya memang membuka peluang untuk mengerek suku bunganya satu kali lagi pada akhir tahun ini.
"Secara teknikal candlestick membentuk long white body dengan volume tinggi mengindikasikan masih berpotensi menguat," papar Dennies dalam risetnya.
Dengan demikian, Dennies cukup optimistis indeks berpotensi menembus area 6.000 pada akhir pekan ini. Lebih detil, ia meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 5.851-5.903 dan resistance 5.983-6.011.
Kemarin, BI menaikkan bunga acuan menjadi enam persen dari posisi bulan lalu sebesar 5,75 persen. Sementara, suku bunga acuan The Fed saat ini berkisar 2-2,5 persen.
Analia Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga berpendapat pasar saham Indonesia masih akan bergerak di teritori positif. Pasalnya, indeks sudah berada dalam area jenuh jual (oversold). Ia memperkirakan IHSG bisa sampai ke level 6.000.
"Diperkirakan IHSG bergerak melanjutkan penguatan pada akhir pekan dengan menguji resistance 6.000 pada rentang pergerakan 5.900-6.000," kata Lanjar melalui risetnya.
Pada sore kemarin, Kamis (15/11), IHSG bergerak cukup kencang seiring dengan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan dalam negeri. Indeks melesat 1,66 persen atau 97,44 poin ke level 5.955. Kenaikan itu tak lepas dari sikap pelaku pasar asing yang banyak memasang posisi beli, sehingga jumlah beli bersih (net buy) asing meningkat dari hari sebelumnya menjadi Rp1,02 triliun di pasar reguler.
Pada saat bersamaan, bursa saham Wall Street juga menghijau tadi malam. Dow Jones naik 0,83 persen, S&P500 naik 1,06 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,72 persen. (aud/agi)
Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan keputusan bank sentral tersebut merupakan bentuk antisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed bulan depan. Bank sentral Amerika Serikat (AS) sebelumnya memang membuka peluang untuk mengerek suku bunganya satu kali lagi pada akhir tahun ini.
"Secara teknikal candlestick membentuk long white body dengan volume tinggi mengindikasikan masih berpotensi menguat," papar Dennies dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, Dennies cukup optimistis indeks berpotensi menembus area 6.000 pada akhir pekan ini. Lebih detil, ia meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 5.851-5.903 dan resistance 5.983-6.011.
Kemarin, BI menaikkan bunga acuan menjadi enam persen dari posisi bulan lalu sebesar 5,75 persen. Sementara, suku bunga acuan The Fed saat ini berkisar 2-2,5 persen.
Lihat juga:BI Naikkan Lagi Bunga Acuan Jadi 6 Persen |
"Diperkirakan IHSG bergerak melanjutkan penguatan pada akhir pekan dengan menguji resistance 6.000 pada rentang pergerakan 5.900-6.000," kata Lanjar melalui risetnya.
Pada sore kemarin, Kamis (15/11), IHSG bergerak cukup kencang seiring dengan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan dalam negeri. Indeks melesat 1,66 persen atau 97,44 poin ke level 5.955. Kenaikan itu tak lepas dari sikap pelaku pasar asing yang banyak memasang posisi beli, sehingga jumlah beli bersih (net buy) asing meningkat dari hari sebelumnya menjadi Rp1,02 triliun di pasar reguler.
Pada saat bersamaan, bursa saham Wall Street juga menghijau tadi malam. Dow Jones naik 0,83 persen, S&P500 naik 1,06 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,72 persen. (aud/agi)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK