2018, BEI Optimistis 250 Ribu Investor Baru Masuk Pasar Modal
CNN Indonesia
Jumat, 23 Nov 2018 09:31 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor di pasar saham dapat bertambah hingga 250 ribu sampai akhir 2018. Pertumbuhan pelaku transaksi saham dipicu maraknya sekolah pasar modal untuk karyawan.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan sejak awal tahun hingga November 2018 jumlah investor sudah bertambah sebanyak 200 ribu, dan merupakan rekor terbaru di pasar saham Indonesia. Ini lantaran beberapa korporasi yang mengadakan sekolah pasar modal untuk karyawannya.
"Jadi kami membina kemitraan, sekarang tercatat sudah 37 emiten yang berkomitmen untuk menyelenggaran sekolah pasar modal," ujar Hasan, Kamis (22/11).
Karyawan korporasi secara tak langsung akan terdorong untuk membuka rekening efek dan berinvestasi di sektor pasar modal. Sejumlah emiten bekerja sama dengan anggota bursa (AB) atau perusahaan sekuritas.
"Misalnya ada lima korporasi yang bergabung dengan program khusus AB yang menawarkan manfaat pada karyawan emiten, hal-hal ini yang coba kami lakukan," kata Hasan.
Tak hanya investor yang bertambah, kata Hasan, tapi juga investor aktif yang naik sekitar 28 persen menjadi 128 ribu dari sebelumnya yang hanya 90 ribu. Hal tersebut berdampak positif pada nilai rata-rata transaksi harian BEI.
"Yang tadinya Rp7,4-Rp7,5 triliun per hari, sekarang ada di posisi Rp8,3-Rp8,4 triliun per hari," jelas Hasan.
Lebih lanjut, ia mengatakan mayoritas investor masih dari Pulau Jawa. Sebab, investor di Pulau Jawa disebut Hasan lebih siap dibandingkan dengan investor lainnya yang berada di luar Pulau Jawa.
"Kalau nominal banyaknya memang banyakan di Jawa, tapi sebenarnya kalau tingkat pertumbuhan di luar Pulau Jawa sekarang mulai tinggi," sambung Hasan.
Setiap tahunnya, Hasan menyebut BEI tak menargetkan jumlah investor secara spesifik. Hanya saja, BEI rutin menargetkan kenaikan sebesar 25 persen investor per tahun.
Total investor saham saat ini sebanyak 829.426. Jumlah itu meningkat 31,97 persen dari total investor akhir tahun lalu yang sebanyak 628.491. (aud/lav)
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan sejak awal tahun hingga November 2018 jumlah investor sudah bertambah sebanyak 200 ribu, dan merupakan rekor terbaru di pasar saham Indonesia. Ini lantaran beberapa korporasi yang mengadakan sekolah pasar modal untuk karyawannya.
"Jadi kami membina kemitraan, sekarang tercatat sudah 37 emiten yang berkomitmen untuk menyelenggaran sekolah pasar modal," ujar Hasan, Kamis (22/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyawan korporasi secara tak langsung akan terdorong untuk membuka rekening efek dan berinvestasi di sektor pasar modal. Sejumlah emiten bekerja sama dengan anggota bursa (AB) atau perusahaan sekuritas.
"Misalnya ada lima korporasi yang bergabung dengan program khusus AB yang menawarkan manfaat pada karyawan emiten, hal-hal ini yang coba kami lakukan," kata Hasan.
"Yang tadinya Rp7,4-Rp7,5 triliun per hari, sekarang ada di posisi Rp8,3-Rp8,4 triliun per hari," jelas Hasan.
Lebih lanjut, ia mengatakan mayoritas investor masih dari Pulau Jawa. Sebab, investor di Pulau Jawa disebut Hasan lebih siap dibandingkan dengan investor lainnya yang berada di luar Pulau Jawa.
"Kalau nominal banyaknya memang banyakan di Jawa, tapi sebenarnya kalau tingkat pertumbuhan di luar Pulau Jawa sekarang mulai tinggi," sambung Hasan.
Setiap tahunnya, Hasan menyebut BEI tak menargetkan jumlah investor secara spesifik. Hanya saja, BEI rutin menargetkan kenaikan sebesar 25 persen investor per tahun.
Total investor saham saat ini sebanyak 829.426. Jumlah itu meningkat 31,97 persen dari total investor akhir tahun lalu yang sebanyak 628.491. (aud/lav)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK