Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku belum membahas lebih lanjut terkait ketertarikan
AirAsia untuk mengakuisisi
Citilink Indonesia. Namun demikian, Garuda Indonesia mengakui sempat berdiskusi dengan
maskapai penerbangan Malaysia itu perihal kerja sama operasi (KSO).
Komisaris Utama Garuda Indonesia Agus Santoso mengatakan jika memang direksi perusahaan berniat melakukan KSO atau melepas sebagian saham untuk AirAsia di Citilink Indonesia, semuanya perlu pertimbangan matang agar tetap menguntungkan perusahaan.
"Kalau mau KSO atau akuisisi, semuanya tetap harus
win-win solution. Saya pesankan pertahankan kualitasnya, karena bagaimana juga kan sudah dilabeli Garuda Indonesia, kepercayaan masyarakat tinggi," ujarnya, Senin (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas itu, sambung dia, khususnya juga menyangkut soal keamanan. Artinya, apabila memang ada KSO atau saham Garuda Indonesia di Citilink diambil alih oleh AirAsia, standar keamanan diharapkan tetap sama.
"Tapi tanya lagi ke direksi (untuk urusan akuisisi)," imbuh Agus.
Sebelumnya, Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengaku perusahaan siap mengakuisisi Citilink Indonesia 100 persen. Namun, jika Garuda Indonesia hanya melepas sebagian sahamnya pun tak akan menjadi soal.
Ia mengatakan awalnya AirAsia memang menawarkan untuk KSO. Namun, untuk sekarang perusahaan berkeinginan untuk mengambil alih karena lebih menguntungkan dibandingkan sekadar kerja sama.
"Maunya Citilink Indonesia operasional di bawah kita," ucap Dendy belum lama ini.
Sebelumnya ia sempat berbicara dengan Pahala Mansury selaku Direktur Utama Garuda Indonesia sebelum Ari Askhara. Namun, pembicaraan kerja sama ini terhenti dan belum ada kelanjutan hingga saat ini.
[Gambas:Video CNN]"Pembicaraan memang sempat berhenti, mungkin karena Garuda Indonesia kemarin fokus kerja sama operasi dengan maskapai lain, kami berharap bisa duduk bersama lagi," ungkap dia.
Ia menambahkan bahwa manajemen telah menyiapkan dana jika rencana akuisisi bisa tercapai tahun ini. Sayang, dia masih enggan membeberkan nominal yang disediakan untuk mewujudkan rencana itu.
"Dana tapi rahasia juga ya, kami segrup itu besar
loh. Nomor empat di Asia, jangan hanya dilihat di Indonesia," pungkasnya.
(aud/bir)