Jakarta, CNN Indonesia -- Rilis
neraca perdagangan periode Februari 2019 akan menggerakkan pasar
saham Indonesia pada akhir pekan ini, Jumat (15/3). Bila defisitnya semakin parah, maka dampaknya buruk untuk Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG).
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi neraca perdagangan bulan lalu lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya. Ini artinya, akan memberikan sentimen positif untuk IHSG.
"Pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang disinyalir berada dalam kondisi yang cukup baik," papar William melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika prediksi William tepat, IHSG bukan hanya akan menguat hari ini saja tapi juga untuk beberapa hari ke depan. Untuk sekarang, IHSG diramalkan bergerak dalam rentang 6.336-6.498.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan pada Januari 2019 defisit sebesar US$1,16 miliar, lebih tinggi dari posisi Desember 2018 sebesar US$1,03 miliar. Kondisi ini terjadi karena nilai impor yang lebih tinggi, yakni US$15,03 miliar, sedangkan ekspor hanya US$13,87 miliar.
Lebih lanjut William memaparkan beberapa saham yang bisa dikoleksi, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memiliki prediksi serupa. Ia melihat IHSG memang sudah berada di area jenuh jual alias oversold, sehingga terbuka peluang untuk menguat. Hal ini terjadi karena pada awal pekan indeks berada di zona merah.
"IHSG diprediksi menguat, namun penguatan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek," kata Dennies dalam risetnya.
Kemarin, IHSG akhirnya berhasil kembali ke area 6.400 atau tepatnya 6.413 dengan penguatan 0,56 persen. Kendati demikian, pelaku pasar asing nampaknya masih banyak menarik dana dari pasar saham, sehingga mereka tercatat jual bersih (net sell) di all market sebesar Rp313,44 miliar.
[Gambas:Video CNN]
Berbanding terbalik, bursa saham Wall Street tersungkur tadi malam usai menguat empat hari berturut-turut. Bila dirinci, S&P500 melemah 0,09 persen, Nasdaq Composite 0,16 persen, dan NYSE Composite 0,11 persen.
(aud/bir)