Asosiasi e-Commerce Respons soal PHK Massal Bukalapak

CNN Indonesia
Selasa, 10 Sep 2019 19:54 WIB
idEA menyebut PHK massal yang dilakukan Bukalapak ditempuh melalui pertimbangan bisnis yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Ilustrasi Bukalapak. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi e-Commerce Indonesia atau idEA menanggapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan e-commerce market place Bukalapak. Menurut idEA, langkah PHK ditempuh melalui pertimbangan bisnis yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

Dalam kasus PHK Bukalapak, Ketua Umum idEA Ignatius Untung menyebut perusahaan tengah melakukan efisiensi sekaligus menata diri. Hal ini dinilai wajar.

"Wajar-wajar saja, semua perusahaan baik digital atau tidak semuanya pasti ada pilihan itu" ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, ia menegaskan PHK Bukalapak tidak serta merta menandakan lesunya industri perdagangan digital (e-commerce). Menurut dia, industri e-commerce masih menggeliat.

"Kalau secara nasional, industri e-commerce sama sekali tidak terjadi penurunan," kata Untung.

Meski demikian, ia tidak menampik persaingan di industri ini makin ketat. Nama-nama perusahaan e-commerce baru terus bermunculan.

Dengan kondisi itu, ia mengatakan tak semua e-commerce muncul sebagai jawara. Beberapa dari mereka pastinya akan tersungkur dari perebutan pasar.

Karenanya, untuk bertahan di tengah persaingan yang makin ketat, pelaku e-commerce hendaknya selalu berinovasi dan memperkuat pangsa pasar. Ia tidak menafikan kekuatan modal juga memberikan pengaruh kepada keberlangsungan perusahaan e-commerce.

"Memang persaingannya ketat sekali karena pemainnya banyak. Kalau ada yang ganti strategi, akusisi, merger pasti ada, atau bahkan ada yang tutup, pasti ada," jelasnya.

Sumber CNNIndonesia.com mengatakan Bukalapak memangkas karyawan dari beberapa divisi, meliputi engineering, marketing, dan customer service. Tidak hanya, mengurangi karyawan lintas divisi, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya di Medan dan Surabaya.

Belum diketahui jumlah pasti karyawan korban PHK. Tetapi, sumber CNNIndonesia.com lainnya mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang.

Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono tidak menampik kabar itu. Ia mengungkap perusahaannya sedang menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa.

"Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/9).

Ia menambahkan visi perusahaan untuk tumbuh sebagai e-commerce yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Sehingga, Intan mengungkap pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) menjadi ukuran penting untuk e-commerce apapun.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER